PENGARUH PEMBERIAN JUS APEL MANALAGI (Mallus sylvestris Mill) SEBAGAI SNACK TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RSD dr.SOEBANDI
View/ Open
Date
2014-01-20Author
Chindhia Rima Rohmatika Bunga Lestari
Metadata
Show full item recordAbstract
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit akibat gangguan metabolik
yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa
hilangnya toleransi glukosa. Pada DM tipe 2 terjadi kurangnya sensitivitas
jaringan terhadap insulin sehingga glukosa tidak dapat masuk ke jaringan dan sel.
Terdapat 4 pilar terapi pada DM yaitu perencanaan makan, aktivitas fisik,
intervensi farmakologi dan edukasi. Dalam terapi tersebut perlu pengukuran kadar
gula darah secara kontinyu, karena kadar gula darah merupakan suatu marker
apakah terapi tersebut efektif atau tidak dalam menurunkan kadar gula darah.
Pada perencanaan makan juga perlu diterapkan teknik snacking supaya gula darah
lebih terkontrol, karena kebanyakan pasien gula darahnya menjadi kurang
terkontrol karena teknik snacking yang kurang tepat. Jus apel (Mallus sylvestris
Mill) merupakan buah yang baik bagi kesehatan, karena kandungannya yang
rendah karbohidrat, rendah indeks glikemik, mengandung serat, dan antioksidan
yang diduga mampu menurunkan kadar gula darah sehingga cocok dikonsumsi
sebagai snack pada pasien DM tipe 2.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus apel
(Mallus sylvestris Mill) sebagai snack terhadap kadar gula darah pada pasien DM
tipe 2. Penelitian dilakukan dengan cara eksperimental semu dengan
pendekatanPre and Post Test with Control Group Design. Penelitian dilakukan
selama bulanOktober 2012. Penelitian ini memiliki dua kelompok uji, yaitu
kelompok kontrol dan perlakuan yang masing-masing terdiri dari 15sampel
penelitian. Pada kelompok kontrol diberikan panduan meu diet 1200-1700 kalori,
sedangkan pada kelompok perlakuan diberikan panduan menu diet 1200-1700
kalori dengan jus apel sebagai snack pagi dan sore. Evaluasi dilakukan setelah 7
hari perlakuan, yaitu dengan mengecek kadar gula puasa dan kadar gula darah
post prandial.
Pada penelitian ini, didapatkan hasil penurunan gula darah tidak signifikan
karena secara jumlah apel, sebanyak 200 gram perhari, dengan total kandunga
serat 6,8 gram, dengan total pectin sebanyak 0,5 gram belum cukup memadai
sehingga apa yang dilakukan peneliti di atas belum teramati aktivitasnya dalam
menurunkan kadar gula darah. Kemudian jumlah antioksidan yang terkandung
dalam buah apel tersebut juga belum dapat diamati bagaimana aktivitasnya. Selain
itu jumlah sampel yang berkurang juga berpengaruh terhadap signifikansi. Pada
awalnya penelitian ini dilaksanakan pada 30 sampel pasien diabetes mellitus tipe
2, namun dalam perjalanan penelitian ini sejumlah 6 sampel didrop-out karena
mengundurkan diri. Sehingga pada akhir penelitian jumlah data yang terkumpul
dan yang bisa dianalisis hanya sejumlah 24 sampel pasien. Jumlah sampel yang
berkurang ini dapat mempengaruhi hasil dalam pengukuran kadar gula darah pada
kelompok kontrol dan perlakuan.
Dari kajian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan
(p>0,05) pada dua kelompok dalam penelitian ini. Adapun saran yang dapat
diberikan peneliti adalah pada penelitianselanjutnyaperlumenambahkuantitas jus
apel yang diberikan, denganasumsikomponenseratdanantioksidan yang
memengaruhikadarguladarahdenganmempertahankan menu diet 1200-1700 kalori,
namunkomposisi menu diet yang lain sehinggajumlahkalori total sesuaidengan
menu diet, selain itu jumlah sampel harus sesuai dengan yang ditetapkan di awal
penelitian, serta perlu ditentukan strategi dalam pembatasan kalori, pengawasan
farmakoterapi dan aktivitas supanya menjadi faktor-faktor yang benar dikontrol
pada sampel penelitian.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]