ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk. DAN PT. ATPK RESSOURCES Tbk. ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk. DAN PT. ATPK RESSOURCES Tbk. ASSET AND LIABILITY MANAGEMENT PADA PT. ANEKA TAMBANG Tbk. DAN PT. ATPK RESSOURCES Tbk.
Abstract
Manajemen aset dan kewajiban merupakan salah satu alat dalam pengelolaan
aspek keuangan perusahaan. Dengan mengaplikasikan manajemen aset dan
kewajiban, manajer perusahaan dapat menentukan struktur neraca yang optimal dan
dapat mendukung tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Sehingga, nilai dari
setiap komponen-komponen pembentuk neraca dapat ditentukan yang tentu saja
berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain baik nilai maupun
prosentasenya.
Perusahaan dengan karakteristik yang berbeda, sangat mungkin membutuhkan
manajemen aset dan kewajiban yang berbeda walaupun beroperasi pada pasar dan
kondisi yang relatif sama. Keadaan inilah yang terjadi pada dua perusahaan
pertambangan PT. Aneka Tambang Tbk. dan PT. ATPK Resources Tbk., dimana
kedua perusahaan tersebut mengalami kinerja keuangan yang berbeda walaupun
beroperasi pada negara, sub sektor, dan pasar yang sama. Kinerja berbeda tersebut
dapat terlihat dari aspek profitabilitas dimana PT. Aneka Tambang Tbk. berhasil
mendapatkan laba dan PT. ATPK Resources mengalami kerugian dalam kondisi
sektor pertambangan yang sangat baik.
Manajemen aset dan kewajiban dilakukan dengan menentukan komposisi
neraca yang paling ideal bagi tujuan yang ditetapkan perusahaan, karena itu, ada
banyak komponen yang harus dipertimbangkan dalam menentukan komposisi
tersebut. Hal ini disebabkan, menentukan nilai dari satu komponen neraca pasti akan
berpengaruh terhadap nilai dari komponen neraca yang lain. Dan pengaruh antara
berbagai komponen neraca tersebut dapat bersifat positif, atau negatif dimana jika manajer memutuskan untuk menambah nilai suatu komponen dapat mengurangi nilai
dari komponen yang lain.
Untuk menentukan kombinasi komponen neraca yang ideal ini dapat
menggunakan model goal programming, sehingga dapat diketahui kombinasi
berbagai komponen neraca yang ideal dan mengetahui pengaruh yang terjadi terhadap
satu komponen bila dilakukan perubahan terhadap komponen yang lain.
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa kedua perusahaan harus
memperhatikan aspek profitabilitas dalam pengelolaan perusahaan walaupun dengan
kondisi dan alasan yang berbeda. Bagi PT. Aneka Tambang, memperhatikan
ketercapaian profitabilitas dilakukan agar perusahaan tetap memiliki sumber dana
yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban atas biaya yang timbul karena
hutang yang dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan PT. Aneka Tambang memiliki
total hutang perusahaan yang sangat besar, sehingga diikuti dengan biaya bunga yang
besar pula. Sedangkan bagi PT. ATPK Resources Tbk., memperhatikan aspek
profitabilitas bertujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kinerja keuangannya.
Melakukan prioritas terhadap aspek profitabilitas dapat dilakukan dengan mengurangi
tingkat likuiditas perusahaan yang terlalu besar, sehingga dana yang dimiliki dapat
digunakan untuk kegiatan investasi lain yang menguntungkan bagi perusahaan.