ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN GLAGAHWERO 02 KALISAT TAHUN AJARAN 2010/2011
Abstract
Kenyataan di SDN Glagahwero 02 menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran IPA lebih sering menggunakan model konvesional/ceramah, jarang
menggunakan media belajar dan berpusat pada guru pada setiap pembelajaran yang
diterapkan. Hal tersebut menyebabkan siswa pasif dalam pembelajaran, sehingga
menyebabkan siswa kurang bertanggungjawab atas tugas belajarnya. Oleh karena itu
guru dituntut untuk dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat membuat
siswa aktif dalam menerima materi pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang
dapat membuat siswa aktif adalah pembelajaran kooperatif dan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan
akademik adalah tipe STAD (Student Team Achivicement Divisions) dengan media
realita. Penerapan pembelajaran kooperatif model STAD media realita dapat
menimbulkan kondisi belajar yang menyenangkan, meningkatkan keterampilan sosial
dan membantu siswa dalam memahami materi Fungsi Bagian-Bagian Tumbuhan
melalui belajar secara berkelompok dan penggunaan media realita menunjang
keberhasilan pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
ketuntasan hasil belajar siswa.
Penelitian dilakukan di SDN Glagahwero 02 Kecamatan Kalisat Kabupaten
Jember. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 44 siswa, terdiri dari
19 orang siswa laki-laki dan 25 orang siswa perempuan. Dengan 13 siswa
berkemampuan akademik tinggi, 19 berkemampuan sedang, dan 12 rendah. Jenis
penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode pengumpul data yang
digunakan adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 19 November sampai 03 Desember 2010.
Data yang dikumpulkan berupa penilaian aktivitas siswa dan skor tes. Hasil
penilaian pada tindakan pendahuluan, aktivitas siswa mencapai 52,3% (kriteria aktif)
dengan 3 siswa yang tergolong sangat aktif, 20 siswa yang tergolong aktif dan 21
siswa yang tergolong kurang aktif. Untuk siklus I pertemuan 1, aktivitas siswa
mencapai 61,36% (kriteria aktif) dengan 6 siswa yang tergolong sangat aktif, 21
siswa yang tergolong aktif dan 17 siswa yang tergolong kurang aktif. Untuk
pertemuan 2, aktivitas siswa mencapai 70,45% (kriteria aktif) dengan 8 siswa yang
tergolong sangat aktif, 23 siswa yang tergolong aktif dan 13 siswa yang tergolong
kurang aktif. Siklus II pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai 81,81% (kriteria sangat
aktif) dengan 13 siswa yang tergolong sangat aktif, 23 siswa yang tergolong aktif dan
8 siswa yang tergolong kurang aktif. Untuk pertemuan 2, aktivitas siswa mencapai
90,90 (kriteria sangat aktif) dengan 19 siswa yang tergolong sangat aktif, 21 siswa
yang tergolong aktif dan 4 siswa yang tergolong kurang aktif. Analisis hasil tes akhir
siklus I mencapai 70,45% dengan rata-rata skor 64,72 (kriteria tuntas) dengan 31
siswa tergolong tuntas dan 13 siswa tidak tuntas. Tes akhir siklus II mencapai 88,63%
dengan rata-rata skor 80,70 (kriteria tuntas) dengan 39 siswa tergolong tuntas dan 5
siswa tidak tuntas.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1). penerapan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dengan media realita sub pokok bahasan Fungsi Bagian-Bagian
Tumbuhan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, menarik minat siswa
untuk belajar, menumbuhkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dan bekerja sama
sehingga dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa; 2). pembelajaran dengan
model STAD dengan media realita dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar
dan ketuntasan hasil belajar siswa.