Show simple item record

dc.contributor.authorRISKA PUTRI PERTIWI
dc.date.accessioned2014-01-20T01:24:59Z
dc.date.available2014-01-20T01:24:59Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM080810291019
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17931
dc.description.abstractPersaingan usaha yang semakin lama semakin pesat mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahan baru seperti supermarket, minimarket, hipermarket di dalam dunia usaha. Namun keberadaan ritel ritel tradisional masih cukup dibutuhkan dalam konteks untuk melayani segmen ekonomi bawah. Jika pada awalnya ritel ritel tradisional cukup dikelola dengan cara tradisional, tanpa dukungan tehnologi memadai, tanpa pendekatan manajemen modern, tanpa berfokus pada kenyamanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. pergeseran pola perilaku belanja pelanggan terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hanya dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidupnya, Namun lebih luas mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari. terlihat jelas bahwa kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tradisional mulai harus peka menanggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, jika mereka ingin tetap bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan strategi yang cocok untuk ritel tradisional dengan menggunakan metode analisis SWOT. Populasi penelitian ini adalah pelaku/pemilik ritel tradisional dan konsumen di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 80 responden, dengan pembagian pelaku/pemilik ritel tradisional sebanyak 40 responden dan konsumen ritel sebanyak 40 responden. Penelitian ini menggunakan Metode Kajian Tindak (Action Research) dan dilaksanakan dengan metode survai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Sumbersari Jember berada pada kuadran III, Ritel tradisional di Kecamatan Sumbersari seharusnya menetapkan strategi berbenah diri (Turn around). Pada posisi ini, ritel tradisional menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi perusahaan menghadapi kelemahan internal diantaranya kecilnya modal, manajemen yang masih sederhana, serta kurangnya variasi produk yang dijual. Fokus strategi yang bisa dijalankan oleh ritel tradisional adalah meminimalkan masalah-masalah internal, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. strategi berbenah diri (Turn around). Adapun implementasi strategi ini adalah: a. Penambahan produk-produk baru yang sebelumnya belum pernah ada atau barang-barang yang sedang banyak dicari konsumen, meningkatkan keluasan dan kedalaman item barang yang sudah ada atau dengan kata lain adalah dengan menambah variasi produk yang dijual. b. Lebih mempercantik tampilan lay out barang dagangan, sehingga akan lebih menarik minat konsumen untuk membeli produk. c. Meningkatkan kualitas layananen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080810291019;
dc.subjectStrategi Pemasaran, ritel Tradisionalen_US
dc.titlePENENTUAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP RITEL TRADISIONAL DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record