Show simple item record

dc.contributor.authorPramudita Wiyono, Stevie
dc.date.accessioned2014-01-20T00:51:41Z
dc.date.available2014-01-20T00:51:41Z
dc.date.issued2014-01-20
dc.identifier.nimNIM092010101075
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17838
dc.description.abstractManggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu contoh buah yang tumbuh pada daerah tropis terutama pada daerah Asia Tenggara. Penggunaan buah manggis untuk kesehatan merupakan hal yang sudah lama dilakukan. Jus manggis telah banyak dipasarkan dan dipromosikan secara efektif untuk mengatasi artritis, kanker, dan gangguan kesehatan lainnya. Berdasarkan penapisan kimia kulit buah manggis, diketahui adanya golongan flavonoid, tanin, kuinon, triterpenoid/steroid dan xanthone. Sebagian besar xanthone ditemukan pada tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat suku, yaitu Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae dan Gentianaceae. Sebagian besar streptokokus yang memiliki antigen grup A adalah Streptococcus pyogenes, dan bakteri ini adalah prototipe dari patogen pada manusia. Streptokokus tidak hanya menyebabkan infeksi akut tetapi juga bertanggung jawab terhadap gejala sisa paska infeksi seperti demam rematik dan glomerulonephritis. Prevalensi demam rheuma di Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung rematik berkisar 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mampu menghambat pertumbuhan S. pyogenes dan Mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) ekstrak etanol kulit buah manggis terhadap pertumbuhan bakteri S. pyogenes. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa obat tradisional terutama buah manggis dapat diolah sedemikian rupa agar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. pyogenes dan menurunkan mortalitas penyakit jantung rematik. Penelitian dilaksanakan bulan September 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Umum Universitas Jember. Ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) yang dipergunakan adalah konsentrasi 4 g/ml; 2 g/ml; 1 g/ml; 0,5 g/ml; 0,25 g/ml; 0,125 g/ml; 0,0625 g/ml; dan 0,03125 g/ml. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan S. pyogenes dilakukan dengan cara difusi agar (sumuran), sedangkan penentuan Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif (melalui uji Regresi Linear). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Pada konsentrasi 4 g/ml mempunyai daya hambat yang sangat kuat yaitu 2,18 cm, kebalikannya pada konsentrasi terendah yaitu 0,03125 g/ml tidak didapatkan zona hambnat sama sekali. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, dapat diketahui bahwa KHM ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) secara kualitatif adalah 0.0625 g/ml, sedangkan secara kuantitatif sebesar 0,0747 g/ml. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092010101075;
dc.subjectUji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Pertumbuhan Streptococcus pyogenesen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus pyogenesen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record