| dc.description.abstract | Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu contoh buah yang tumbuh pada daerah tropis terutama pada daerah Asia Tenggara. Penggunaan buah manggis untuk kesehatan merupakan hal yang sudah lama dilakukan. Jus manggis  telah  banyak  dipasarkan  dan  dipromosikan  secara  efektif  untuk mengatasi  artritis,  kanker,  dan  gangguan  kesehatan  lainnya.  Berdasarkan penapisan kimia kulit buah manggis, diketahui adanya golongan flavonoid, tanin, kuinon, triterpenoid/steroid dan xanthone. Sebagian besar xanthone ditemukan pada tumbuhan tinggi yang dapat diisolasi dari empat suku, yaitu Guttiferae, Moraceae, Polygalaceae dan Gentianaceae. 
Sebagian besar streptokokus yang memiliki antigen grup A adalah 
Streptococcus pyogenes, dan bakteri ini adalah prototipe dari patogen pada 
manusia.  Streptokokus  tidak  hanya  menyebabkan  infeksi  akut  tetapi  juga 
bertanggung jawab terhadap gejala sisa paska infeksi seperti demam rematik dan 
glomerulonephritis. Prevalensi demam rheuma di Indonesia belum diketahui 
secara pasti, meskipun beberapa penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan 
bahwa prevalensi penyakit jantung rematik berkisar 0,3 sampai 0,8 per 1.000 anak 
sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol 
kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mampu menghambat pertumbuhan 
S. pyogenes dan Mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) ekstrak etanol 
kulit buah manggis terhadap pertumbuhan bakteri S. pyogenes. Hasil penelitian 
diharapkan  dapat  memberikan  informasi  kepada  masyarakat  bahwa  obat 
tradisional terutama buah manggis dapat diolah sedemikian rupa agar dapat 
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. pyogenes dan menurunkan mortalitas penyakit jantung rematik. 
	Penelitian  dilaksanakan   bulan  September 2012   di  Laboratorium 
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Umum Universitas Jember. Ekstrak etanol 
kulit  buah  manggis (Garcinia  mangostana  L.)  yang  dipergunakan  adalah 
konsentrasi 4 g/ml; 2 g/ml; 1 g/ml; 0,5 g/ml; 0,25 g/ml; 0,125 g/ml; 0,0625 g/ml; 
dan 0,03125 g/ml. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah manggis 
(Garcinia mangostana L.) pada berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan S. 
pyogenes dilakukan dengan cara difusi agar (sumuran), sedangkan penentuan 
Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif 
(melalui uji Regresi Linear). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji 
Kruskal-Wallis. Pada konsentrasi 4 g/ml mempunyai daya hambat yang sangat 
kuat yaitu 2,18 cm, kebalikannya pada konsentrasi terendah yaitu 0,03125 g/ml 
tidak didapatkan zona hambnat sama sekali. Berdasarkan data yang diperoleh dari 
penelitian, dapat diketahui bahwa KHM ekstrak etanol kulit buah manggis 
(Garcinia mangostana L.) secara kualitatif adalah 0.0625 g/ml, sedangkan secara 
kuantitatif sebesar 0,0747 g/ml. 
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol kulit buah manggis 
(Garcinia mangostana L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan | en_US |