PENGARUH PANJANG HARI DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN Protococcus sp. PADA MEDIUM AIR DALAM KEMASAN
Abstract
Protococcus sp. merupakan anggota divisi alga hijau (Chlorophyta) yang
umumnya tersusun atas koloni-koloni. Kumpulan sel atau koloni dari Protococcus sp.
biasanya terdiri dari 4, 8, 16, 32 sel atau lebih. Sel Protococcus sp. memiliki dinding
sel tebal dari selulosa tanpa selubung gelatin, kloroplas berukuran besar mengandung
klorofil a, dan b. Selnya berdiameter tidak lebih dari 20 µm sehingga termasuk
kategori mikroalga. Protococcus sp. memiliki beberapa peranan penting bagi manusia
dan lingkungan Protococcus sp. mengandung asam urnat yang berfungsi sebagai
antibiotik untuk menghalangi pertumbuhan Mycobacterium, mengobati kanker pada
tanaman tomat, dan menghancurkan virus pada tanaman tembakau. Selain itu,
Protococcus yang bersimbiosis dengan fungi merupakan sumber makanan bagi siput,
serangga, dan rusa.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh intensitas
cahaya dan panjang hari terhadap laju pertumbuhan Protococcus sp. pada intensitas
cahaya 5000 lux (I1) dan 10000 lux (I2) dengan perlakuan panjang hari (L:D)= 8:16
(L1), 16:8 (L2), dan 12:12 (L3). Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Ekologi jurusan Biologi Fakultas
MIPA Universitas Jember. Pelaksanaannya dimulai bulan Maret sampai April 2007.
Penelitian ini disusun dengan menggunakan pola Rancangan Acak Kelompok yang
terdiri dari dua faktor yaitu intensitas cahaya dan panjang hari. Metode perlakuan
kombinasi dua faktor yaitu, I1L1, I1L2, I1L3, I2L1, I2L2, dan I2L3, masing-masing
perlakuan dengan tiga kali ulangan. Kultur dipelihara selama empat puluh hari dan
densitas biakan dihitung setiap empat hari sekali. Analisa data dilakukan dengan
menghitung laju pertumbuhan, dan untuk mengetahui pengaruh faktor kombinasi
dilakukan uji analisa varian (ANOVA). ANOVA akan dilanjutkan dengan uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) taraf 1% pada faktor yang memiliki beda nyata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada intensitas cahaya 5000 lux dan
10000 lux dengan perlakuan panjang hari L:D= 8:16, 16:8, dan 12:12, Protococcus
sp. mampu tumbuh dengan baik. Namun hasil analisis varian untuk perlakuan
menggunakan dua macam intensitas cahaya tersebut menunjukkan bahwa laju
pertumbuhan Protococcus sp. tidak berbeda nyata. Sedangkan hasil analisis varian
untuk tiga macam perlakuan panjang hari menunjukkan bahwa laju pertumbuhan
Protococcus sp. berbeda nyata pada tiga perlakuan tersebut. Pada uji BNT 1% untuk
faktor panjang hari diperoleh hasil bahwa perlakuan panjang hari paling baik adalah
perlakuan L1 (16:8). Hasil analisis varian untuk faktor kombinasi (intensitas cahaya
dan panjang hari) tidak berbeda nyata pada semua perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada intensitas cahaya 5.000 lux dan
10.000 lux dapat digunakan untuk meningkatkan laju pertumbuhan Protococcus sp.
dalam skala laboratorium. Sedangkan lama penyinaran 16:8 kondisi yang paling baik
untuk menumbuhkan Protococcus sp. dibandingkan 12:12 dan 8:16. Namun
demikian semua kombinasi perlakuan lama penyinaran dan intensitas cahaya tidak
menunjukkan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan laju pertumbuhan
Protococcus sp.