dc.description.abstract | Pengembangan Sensor Ca (II) dalam Serum Menggunakan Pipa Kapiler,
Lutfa Indah Setiyorini, 001810301058, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.
Sebuah sensor untuk mendeteksi ion Ca
2+
dalam sampel serum telah
dikembangkan dalam penelitian ini. Sensor ini dibuat dengan memasukkan reagen
GBHA (Glyoxal bis (2-hydroxyanil)) yang diimmobilisasikan pada suatu matriks
pendukung ke dalam pipa kapiler. Material pendukung yang digunakan yaitu
zeolit aktif dan resin XAD 4. Proses immobilisasi GBHA dalam zeolit dan resin
XAD-4 dilakukan dengan teknik adsorpsi. Hasil penelitian menunjukkan material
pendukung yang memberikan karakter sensor yang paling baik adalah resin
XAD-4. Sensor ini bekerja berdasarkan gaya difusi dan kapilaritas, dimana ketika
sensor ini dicelupkan dalam sebuah sampel cair maka sampel akan naik ke dalam
pipa kapiler. Ion Ca
2+
yang ada dalam sampel berikatan dengan reagen GBHA
membentuk kompleks berwarna merah. Konsentrasi ion Ca
2+
dapat ditentukan
dengan mengukur ketinggian perubahan warna yang terjadi. Sensor Ca ini bekerja
optimum pada pH 10 dan pada konsentrasi reagen GBHA yang diimmobilisasikan
sebesar 0.4 %
w
/
. Karakteristik sensor ini adalah mempunyai range konsentrasi
sebesar 30-80 ppm. Limit deteksi yang mampu dibaca adalah sebesar 27.5 ppm
dan sensitivitasnya sebesar 0.1 mm/2.5 ppm. Dari ketiga ion logam pengganggu
yang dipelajari yaitu Mg
v
2+
, Fe
2+
dan Na
+
, ion logam yang paling mengganggu
adalah Mg
2+
dengan perbandingan ion Ca
2+
dengan ion Mg
2+
1 : 10. Perhitungan
uji-t menunjukkan harga t-hitung < harga t-tabel maka dapat dinyatakan bahwa
tidak ada perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran menggunakan sensor
dengan spektrofotometer. | en_US |