ANALISIS POTENSI PENCEMARAN TIMBAL (Pb) PADA TANAH, AIR LINDI DAN AIR TANAH (SUMUR MONITORING) DI TPA PAKUSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Pertambahan penduduk yang meningkat seiring dengan segala aktivitas dan
kegiatan di berbagai sektor mengakibatkan bertambahnya jenis dan kuantitas sampah
di Kabupaten Jember sehingga akan menimbulkan permasalahan apabila tidak diikuti
dengan sistem pengelolaan sampah yang optimal. Sistem pengelolaan sampah yang
digunakan di TPA Pakusari secara controlled landfill berpotensi mencemari air tanah
karena sampah yang dibuang dengan cara controlled landfill tertimbun di TPA
mengalami dekomposisi yang bersama air hujan akan menghasilkan cairan lindi
(leachate). Air lindi yang mengandung kotoran organik, nitrat, sulfat, klorida dan
logam berat dalam konsentrasi tinggi salah satunya timbal dapat dengan mudah
menyebar mengikuti gerakan aliran air dalam tanah. Apabila Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) untuk pengolahan air lindi tidak berfungsi dan pada jarak
kurang dari 95 meter terdapat 5 sumur monitoring maka diduga terjadi pencemaran
timbal (Pb) terhadap air tanah. Air sumur monitoring dimanfaatkan warga sekitar
TPA untuk keperluan sehari-hari sehingga apabila kadar timbal pada air sumur tinggi
maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui teknik operasional pengelolaan sampah yang menjadi tanggung
jawab Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, untuk menganalisis volume dan
komponen komposisi sampah di TPA Pakusari Kabupaten Jember dan untuk
menganalisis kadar timbal (Pb) pada tanah, air lindi dan air sumur monitoring di TPA
Pakusari Kabupaten Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini terdiri dari
penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Tempat penelitian lapangan
dilakukan di TPA Pakusari Kabupaten Jember. Penelitian laboratorium dilakukan di
Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya untuk memeriksa kadar
timbal (Pb) pada sampel tanah, air lindi dan air sumur menggunakan metode AAS
(Atomic Absorption Spectrophotometer). Sampel yang diambil adalah 18 sampel
tanah pada kedalaman 0-25 cm, 40-60 cm dan 90-110 cm dari kavling sampah TPA
Pakusari yang sudah digunakan, 3 sampel air lindi dari 3 kolam penampung lindi dan
5 sampel air sumur dari 5 sumur monitoring dengan jarak kurang dari 95 meter dari
sumber pencemar.
Hasil penelitian menununjukkan teknik operasional pengelolaan sampah yang
menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Kabupaten Jember
dimulai dari tahap pengumpulan sampah, pemindahan sampah, pengangkutan
sampah, pengolahan sampah dan pembuangan akhir. Tercampurnya sampah organik
dan an organik karena tidak adanya tahap pemilahan dan tidak berfungsinya IPLT
untuk pengolahan air lindi dan tinja dapat menimbulkan pencemaran air tanah di
TPA. Volume sampah rata-rata yang masuk di TPA Pakusari sebesar 496,51 m
/hari
dengan prosentase karakteristik sampah sebanyak 61,7 % sampah organik dan 38,3 %
sampah an organik. Kadar timbal (Pb) tanah kavling 3, 4, 5a, 5b, 6 dan 9 di TPA
Pakusari pada kedalaman 0-25 cm, 40-60 cm dan 90-110 cm tidak melebihi baku
mutu lingkungan menurut ATSDR (2007) dengan BML timbal (Pb) 50 ppm. Kadar
timbal (Pb) pada air lindi TPA Pakusari di kolam penampung air lindi 1, 2 dan 3 tidak
melebihi baku mutu lingkungan menurut SK Gub. Jatim No.45 tahun 2002 lampiran
II Golongan III tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau kegiatan lainnya
di Jawa Timur dengan BML timbal (Pb) sebesar 1 mg/l (ppm). Kadar timbal (Pb)
pada air sumur monitoring TPA Pakusari di sumur monitoring 1, 2, 3, 4 dan 5
melebihi baku mutu lingkungan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.
416/Menkes/PER/IX/1990 tentang persyaratan kualitas air bersih yaitu sebesar 0,05
mg/l. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi
untuk mengembangkan program dan intervensi yang tepat tentang upaya pencegahan
pencemaran lingkungan terutama pencemaran timbal (Pb) pada tanah, lindi dan air
sumur di TPA Pakusari Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]