dc.description.abstract | Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan mewujudkan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman pada siswa secara holistik-
kontekstual menuju transformasi pengalaman yang ilmiah pada diri siswa. Suatu
pembelajaran hendaknya menekankan pada hubungan yang harmonis antara belajar,
bekerja, dan aktivitas belajar lainnya dalam menciptakan atau menemukan
pengetahuan yang dicari. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang
pembelajaran yang mengintegrasikan pengalaman awal siswa dengan pengalaman
saintifik, yaitu dengan menggunakan pembelajaran kontekstual melalui Pendekatan
Keterampilan Proses dengan model experiential learning. Tujuan dari penelitian ini
adalah: (1) untuk mengkaji adanya perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika
antara pembelajaran yang menggunakan model experiential learning dan model
pembelajaran konvensional; (2) seberapa besar efektifitas penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran fisika melalui penerapan Pendekatan Keterampilan Proses
dengan model experiential learning di SMP; (3) untuk mengkaji aktivitas siswa
selama mengikuti pembelajaran menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses
dengan model experiential learning.
Penentuan tempat penelitian adalah dengan purposive sampling area.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Jember. Responden penelitian ditentukan
setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan teknik cluster
random sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test and
post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data menggunakan: (1) uji t untuk
mengetahui perbedaan hasil belajar fisika siswa antara pembelajaran yang
menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dengan model experiential learning
dan model pembelajaran konvensional; (2) uji efektifitas untuk mengetahui efektifitas
penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran fisika melalui penerapan Pendekatan
Keterampilan Proses dengan model experiential learning; (3) persentase aktivitas
siswa untuk mengkaji aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan
Pendekatan Keterampilan Proses dengan model experiential learning.
Analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan hasil t
= 2,73 dan
t
tabel
= 1,99, sehingga t
hitung
> t
maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis
kerja (Ha) diterima. Jadi ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika
melalui penerapan pendekatan keterampilan proses model experiential learning dan
model pembelajaran konvensional. Efektifitas pembelajaran fisika melalui penerapan
pendekatan keterampilan proses model experiential learning sebesar 78,94 %, angka
ini termasuk dalam kategori sangat efektif. Sedangkan efektifitas pembelajaran fisika
menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 62,28%, angka ini termasuk
kategori efektif. Adapun aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran
menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses dengan model experiential learning
sebesar 80,513 %, nilai ini termasuk kategori sangat aktif.
tabel
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan hasil
belajar fisika siswa antara pembelajaran menggunakan Pendekatan Keterampilan
Proses dengan model experiential learning dan dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya kelas VIII
SMP Negeri 5 Jember semester genap tahun pelajaran 2007/2008; (2) penerapan
pendekatan keterampilan proses dengan model experiential learning lebih efektif
dibandingkan model pembelajaran konvensional; (3) aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses
dengan model experiential learning pada sub pokok bahasan Pembiasan Cahaya kelas
VIII SMP Negeri 5 Jember semester genap tahun pelajaran 2007/2008 termasuk
dalam kategori sangat aktif. | en_US |