Pengaruh Maternal Terhadap Viabilitas Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen ) Strain Vestigial (vg)
Abstract
Salah satu ciri atau sifat makhluk hidup adalah mampu berkembang biak.
Perkembangbiakan dapat terjadi melalui suatu perkawinan, yang akan menghasilkan
suatu keturunan. Keturunan mewarisi sifat parental, salah satu sifat yang diwariskan
dari parental tersebut adalah viabilitas. Pewarisan sifat dari induk dikontrol oleh DNA
di dalam inti maupun di luar inti. Pewarisan di luar inti sering dihubungkan dengan
efek maternal. Sitoplasma menyediakan lingkungan tempat gen-gen mengambil
peranan. Oleh karena itu induk betina diharapkan mempengaruhi peranan gen-gen
tertentu, lebih banyak daripada induk jantan. Drosophila melanogaster strain vestigial
(vg) memiliki viabilitas yang rendah. Viabilitas merupakan hasil interaksi antara
genotip dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh maternal
terhadap viabilitas lalat buah (Drosophila melanogaster Meigen) strain vestigial
(vg).
Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 10 ulangan. Data diperoleh dari pengamatan F2 dengan membandingkan antara persilangan parental yang mempunyai latar belakang induk strain normal dengan persilangan parental yang mempunyai latar belakang strain mutan. Pengamatan dilakukan setiap hari mulai dari kemunculan imago pertama sampai hari kesepuluh. Untuk mengetahui pengaruh maternal terhadap viabilitas fenotip vestigial hasil kedua persilangan tersebut dilakukan uji T dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah F2 hasil testcross F1 (♀ vg × ♂
normal) dengan jantan vg diperoleh fenotip normal sebanyak 915 ekor dan vestigial
sebanyak 319 ekor, dengan rasio normal : vg adalah 3:1. Sedangkan hasil testcross F1
(♀ normal × ♂ vg) dengan jantan vg diperoleh fenotip normal sebanyak 998 ekor dan
vestigial sebanyak 378 ekor, dengan rasio normal : vg adalah 3:1. Hasil persilangan
menunjukkan bahwa persilangan tersebut merupakan persilangan monohibrid dan gen
vg bersifat resesif dan terletak pada autosom, karena F1 pada kedua persilangan
semua normal. Untuk mengetahui pengaruh maternal dapat dilihat melalui
perbandingan jumlah F2 fenotip vestigial antara persilangan satu dengan resiproknya.
Hasil uji T pada F2 hasil testcross dengan taraf signifikansi 5 % diperoleh nilai p =
0,104 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah fenotip vestigial pada F2 yang
berasal dari persilangan betina vg dengan jantan normal dengan persilangan
resiproknya tidak berbeda nyata. Dengan demikian dalam persilangan tersebut tidak
terdapat pengaruh maternal. Hal ini menunjukkan bahwa hanya gen vg yang
mengontrol viabilitas mutan vg, sedangkan gen di luar inti (mtDNA) tidak
mempengaruhi viabilitas mutan vg. Ini dibuktikan pada kedua persilangan walaupun menggunakan induk betina yang berbeda yaitu mutan dan normal, tetap tidak mempengaruhi viabilitas mutan vg.