dc.description.abstract | Keterampilan berbicara adalah keterampilan untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran, dan perasaan secara lisan. Salah satu keterampilan berbicara adalah berdialog
yang merupakan contoh peristiwa tutur. Dalam kurikulum 2006 disebutkan salah satu
standar kompetensi yang harus dikuasai dicapai dalam pembelajaran berbicara adalah
mengungkapkan pikiran secara lisan dalam diskusi dan bermain peran. Namun
kenyataannya, hasil observasi di kelas V SDN Tukum 01 Kecamatan Tekung
Kabupaten Lumajang kemampuan berdialog siswa sangat kurang, ini disebabkan
kurangnya penguasaan kosa kata siswa. Kemampuan berdialog siswa menggunakan
bahasa Indonesia masih bercampur dengan bahasa ibu. Pada pembelajaran berdialog
hanya ada beberapa siswa yang mampu berdialog menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik. Untuk itu diperlukan adanya penerapan metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan berdialog siswa. Salah satu metode yang tepat
adalah metode sosiodrama. Alasan dipilihnya metode sosiodrama karena
pembelajaran akan menjadi menyenangkan, siswa diminta untuk bermain peran
sambil belajar berdialog.
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: 1) bagaimanakah penerapan pembelajaran keterampilan berdialog dengan
menggunakan metode sosiodrama yang dapat meningkatkan keterampilan berdialog
untuk siswa kelas V SDN Tukum 01 Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang dan
2) bagaimanakah peningkatan keterampilan berdialog siswa kelas V SDN
Tukum 01 Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang setelah menggunakan metode
sosiodrama. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan penerapan
pembelajaran keterampilan berdialog dengan menggunakan metode sosiodrama
yang dapat meningkatkan keterampilan berdialog untuk siswa kelas V SDN
Tukum 01 Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang, 2) untuk meningkatkan
keterampilan berdialog siswa kelas V SDN Tukum 01 Kecamatan Tekung
Kabupaten Lumajang setelah menggunakan metode sosiodrama.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Tukum 01,
subyek penelitian siswa dan guru kelas V dengan jumlah 25 siswa terdiri dari 15
siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan tes. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kegiatan berdialog siswa, proses penerapan pembelajaran siswa dan guru.
Hasil penerapan pembelajaran keterampilan berdialog menggunakan metode
sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan berdialog siswa. Proses pembelajaran
yang dilakukan guru mempraktekkan dialog disertai dengan gerak-gerik.mimik, dan
intonasi yang tepat. kemudian guru menjelaskan teknis pembelajaran berdasarkan
contoh yang dipraktekkan, sehingga siswa dapat melakukan kegiatan berdialog
dengan baik dan tenang. Pemberian keleluasaan tempat untuk berlatih dan permainan
menambah semangat belajar siswa. Jika pada siklus I siswa merasa bosan, pada siklus
II siswa merasa senang mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan.
Keterampilan berdialog siswa juga mengalami peningkatan. Siswa yang
belum tuntas pada siklus I jumlahnya 15 siswa atau 60%, sedangkan siswa yang
tuntas jumlahnya 10 siswa atau 40%. Pada siklus II jumlah siswa yang belum tuntas
berkurang yakni 4 siswa atau 16%, sedangkan siswa yang tuntas meningkat menjadi
21 siswa atau 84%. Jumlah peningkatan keberhasilan sebanyak 11 siswa atau 44%.
Dalam praktik pelaksanaannya disarankan kepada pihak sekolah terutama pada guru
untuk menggunakan metode sosiodrama dan penerapan metode sosiodrama agar lebih mengoptimalkan penggunaan media dan alat peraga yang ada di sekitar. | en_US |