KARAKTERISTIK DAN STATUS KESEHATAN CALON JAMAAH HAJI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013
Abstract
lbadah haji merupakan ibadah yang sebagian besar berupa kegiatan fisik,
dalam waktu lama (38-40 hari) di negara Arab Saudi, berada pada lingkungan yang
berbeda dengan di lndonesia (matra), serta dalam kepadatann populasi yang tinggi.
Hal ini menuntut calon jamaah haji memiliki kondisi kesehatan yang prima. Tetapi,
persentase jamaah haji resiko tinggi semakin meningkat dari tahun 2005 hingga 2012.
Di Indonesia terjadi peningkatan dimana pada tahun 2005 sebanyak 28% jamaah haji
risiko tinggi meningkat menjadi 51% di tahun 2012. Hal yang sama terjadi untuk
Provinsi Jawa Timur (tahun 2005 sebanyak 30% meningkat menjadi 47% ditahun
2011) dan Kabupaten Banyuwangi (tahun 2005 21% meningkat menjadi 38% ditahun
2012). Disamping itu, angka kematian jamaah haji di Indonesia, Jawa Timur, dan
Kabupaten Banyuwangi tergolong tinggi jika di bandingkan dengan indikator utama
yaitu mortality rate <2/1.000 jamaah haji setiap tahunnya. Pada tahun 2012 mortality
rate di Indonesia di Jawa Timur, dan Banyuwangi berturut-turut 2,03; 2,38; dan 4,57.
penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji sehingga jamaah
haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan bertahap mulai di kecamatan (Puskesmas), tahap
kedua di kabupaten atau kota dan ketiga di embarkasi. Pemeriksaan kesehatan salah
satunya adalah untuk identifikasi status kesehatan (mandiri, observasi, pengawasan,
atau tunda) sebagai landasan karakterisasi. Karakteristik calon jamaah haji dapat
berpengaruh dalam pelaksanaan ibadah haji. Kondisi ini tercermin dari jamaah haji
yang risiko tinggi sebagian besar tidak masih memiliki pengetahuan, sikap, dan
perilaku kesehatan, sebagian besar dari jamaah haji kalangan petani dan nelayan yang status gizinya kurang baik banyak yang menderita anemia, serta risiko
meninggal pada usia lanjut sangat tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik
(jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh,
dan jenis penyakit yang diderita) dengan status kesehatan calon jamaah haji
Kabupaten Banyuwangi tahun 2013. Penelitian ini bersifat analitik observasional
dengan menggunakan desain potong lintang (Cross Sectional). Sampel adalah 161
calon jamaah haji Kabupaten Banyuwangi tahun 2013. Pengambilan sampel dengan
stratified random sampling di Puskesmas wilayah kerja Dinas Kesehtan Kabupaten
Banyuwangi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Data
yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel serta dianalisis menggunakan uji asosiasi
asimetri lambda untuk analisis bivariat dan uji regresi logistic multinomial untuk uji
multivariat dengan tingkat kemaknaan sebesar 5% (α=0,05).
Hasil penelitian ini diantaranya adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara usia dan jenis penyakit yang diderita dengan status kesehatan. Namun, tidak
terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, dan indeks massa tubuh dengan status kesehatan. Hasil
analisis multivariat menunjukan bahwa variabel yang paling berhubungan adalah
usia. Estimasi probabilitas calon jamaah haji yang sehat dan berusia <60 tahun akan
didominasi status kesehatan mandiri. Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya
peningkatan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji, deteksi dini faktor risiko,
promosi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan pada calon jamah haji.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2256]