HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA TENTANG
Abstract
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Orang Tua tentang Pendidikan Seks Dengan
Tindakan Orang Tua dalam Pemberian Pendidikan Seks pada Remaja (Studi di
Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember); Elfrida Anugraheni; 082110101047;
2013; 81 Halaman; Bagian Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember.
Pendidikan seks merupakan salah satu bidang studi penting yang dapat
dijadikan sebagai salah satu cara untuk membentuk kepribadian masyarakat
Indonesia. Hal ini dikarenakan problem penyimpangan seks yang terjadi di tengahtengah
masyarakat dan adanya perkembangan masyarakat yang dewasa ini mulai
membutuhkan pemaknaan seks bagi individu. Tujuan dari pendidikan seksual adalah
bukan untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba hubungan seksual
antara remaja, tetapi ingin menyiapkan agar remaja tahu tentang seksualitas dan
akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat
istiadat serta kesiapan mental dan material seseorang.
Berdasarkan studi pendahuluan di Pusat Pelayanan Terpadu Jember pada
tahun 2011 tercatat kasus kekerasan terhadap anak sebesar 47 korban dimana bentuk
kekerasan yang dialami anak perempuan sebesar 87% adalah kekerasan seksual.
Kekerasan seksual ini berupa perkosaan, persetubuhan, ataupun pencabulan. Korban
kekerasan seksual ini sebagian besar masih berumur antara 13-18 tahun dan sebanyak
20 korban (42%) ini masih mengenyam pendidikan SLTP. Untuk wilayah tertinggi
tempat terjadinya kekerasan seksual di Kabupaten Jember yakni salah satunya
sebanyak 3 kasus (6%) pada tahun 2011 adalah Kecamatan Sumbersari. Sebagian
besar orang tua korban mengaku mereka tidak memberikan pendidikan seks kepada
anak mereka karena adanya anggapan kalau pendidikan seks itu sudah didapat oleh
anak mereka di bangku sekolah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis rancangan
penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
wawancara menggunakan kuesioner tentang karakteristik responden, pengetahuan
orang tua tentang pendidikan seks, sikap orang tua terhadap pendidikan seks dan
tindakan orang tua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Random Sampling dan
diperoleh 67 responden. Teknik analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Chi
Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya karakteristik responden
sebagian besar berumur 40-49 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam
mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi yaitu perguruan tinggi, bermata
pencaharian Pegawai Negeri Sipil, dan memiliki anak remaja berusia 14 sampai 17
tahun. Tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks dengan persentase
41,79% adalah sedang, sikap terhadap pendidikan seks dengan persentase 56,71%
adalah negatif dan tindakan orang dalam pemberian pendidikan seks pada remaja
dengan persentase 58,21% adalah tidak memberikan pendidikan seks pada remaja.
Disamping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan orang tentang pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001 dan ada hubungan
antara sikap orang terhadap pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001. Saran yang dapat
diberikan peneliti adalah BPPKB hendaknya memberikan sosialisasi bagi orang tua
untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seks serta mengubah sikap
negatif orang tua terhadap pendidikan seks melalui pendekatan tokoh agama, tokoh
masyarakat dan PKK sehingga orang tua dapat meningkatkan tindakan mereka dalam
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis rancangan
penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
wawancara menggunakan kuesioner tentang karakteristik responden, pengetahuan
orang tua tentang pendidikan seks, sikap orang tua terhadap pendidikan seks dan
tindakan orang tua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Random Sampling dan
diperoleh 67 responden. Teknik analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Chi
Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya karakteristik responden
sebagian besar berumur 40-49 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam
mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi yaitu perguruan tinggi, bermata
pencaharian Pegawai Negeri Sipil, dan memiliki anak remaja berusia 14 sampai 17
tahun. Tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks dengan persentase
41,79% adalah sedang, sikap terhadap pendidikan seks dengan persentase 56,71%
adalah negatif dan tindakan orang dalam pemberian pendidikan seks pada remaja
dengan persentase 58,21% adalah tidak memberikan pendidikan seks pada remaja.
Disamping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan orang tentang pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001 dan ada hubungan
antara sikap orang terhadap pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001. Saran yang dapat
diberikan peneliti adalah BPPKB hendaknya memberikan sosialisasi bagi orang tua
untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seks serta mengubah sikap
negatif orang tua terhadap pendidikan seks melalui pendekatan tokoh agama, tokoh
masyarakat dan PKK sehingga orang tua dapat meningkatkan tindakan mereka dalam
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis rancangan
penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
wawancara menggunakan kuesioner tentang karakteristik responden, pengetahuan
orang tua tentang pendidikan seks, sikap orang tua terhadap pendidikan seks dan
tindakan orang tua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Random Sampling dan
diperoleh 67 responden. Teknik analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Chi
Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya karakteristik responden
sebagian besar berumur 40-49 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam
mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi yaitu perguruan tinggi, bermata
pencaharian Pegawai Negeri Sipil, dan memiliki anak remaja berusia 14 sampai 17
tahun. Tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks dengan persentase
41,79% adalah sedang, sikap terhadap pendidikan seks dengan persentase 56,71%
adalah negatif dan tindakan orang dalam pemberian pendidikan seks pada remaja
dengan persentase 58,21% adalah tidak memberikan pendidikan seks pada remaja.
Disamping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan orang tentang pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001 dan ada hubungan
antara sikap orang terhadap pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001. Saran yang dapat
diberikan peneliti adalah BPPKB hendaknya memberikan sosialisasi bagi orang tua
untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seks serta mengubah sikap
negatif orang tua terhadap pendidikan seks melalui pendekatan tokoh agama, tokoh
masyarakat dan PKK sehingga orang tua dapat meningkatkan tindakan mereka dalam
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis rancangan
penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan
wawancara menggunakan kuesioner tentang karakteristik responden, pengetahuan
orang tua tentang pendidikan seks, sikap orang tua terhadap pendidikan seks dan
tindakan orang tua dalam pemberian pendidikan seks pada remaja. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah Proportional Random Sampling dan
diperoleh 67 responden. Teknik analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Chi
Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya karakteristik responden
sebagian besar berumur 40-49 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam
mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi yaitu perguruan tinggi, bermata
pencaharian Pegawai Negeri Sipil, dan memiliki anak remaja berusia 14 sampai 17
tahun. Tingkat pengetahuan orang tua tentang pendidikan seks dengan persentase
41,79% adalah sedang, sikap terhadap pendidikan seks dengan persentase 56,71%
adalah negatif dan tindakan orang dalam pemberian pendidikan seks pada remaja
dengan persentase 58,21% adalah tidak memberikan pendidikan seks pada remaja.
Disamping itu hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan orang tentang pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001 dan ada hubungan
antara sikap orang terhadap pendidikan seks dengan tindakan orang tua dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja dengan p value = 0,0001. Saran yang dapat
diberikan peneliti adalah BPPKB hendaknya memberikan sosialisasi bagi orang tua
untuk meningkatkan pengetahuan tentang pendidikan seks serta mengubah sikap
negatif orang tua terhadap pendidikan seks melalui pendekatan tokoh agama, tokoh
masyarakat dan PKK sehingga orang tua dapat meningkatkan tindakan mereka dalam
pemberian pendidikan seks pada remaja.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2275]