ANALISIS ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY PADA PRODUK KARTU SELULER PRABAYAR SIMPATI, IM3, DAN JEMPOL (Studi Kasus Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember)
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Elemen-Elemen Brand Equity Pada
Produk Kartu Seluler Prabayar Simpati, IM3, dan Jempol (Studi Kasus
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jember”. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku preferensi konsumen terhadap
elemen-elemen brand equity pada produk kartu seluler prabayar Simpati, IM3, dan
Jempol, khususnya pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Jember.
Jumlah dari Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Jember adalah 545 Mahasiswa. Dari jumlah tersebut diambil 10 % dari setiap
angkatan untuk dijadikan sampel, mulai dari angkatan 2003 sampai dengan angkatan
2006. Sehingga diperoleh total sampel 55 responden. Berdasarkan pada tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui respon konsumen terhadap elemen-elemen brand
equity pada Simpati, IM3, dan Jempol maka penulis memilih metode analisis data
yang dinilai telah mencakup semua kapasitas variabel yang ditetapkan, ialah: Uji
Realibilitas Spearman-Brown, Uji Validitas, Analisis Deskriptif, Tes Cohran, Ratarata
dan Standar Deviasi, Diagram Performance-Importance, Piramida Brand
Loyalty, Brand Switching Patern Matrix. Metode penelitian yang digunakan dalam
karya ilmiah ini adalah metode analisis desktiptif.
Hasil dalam penelitian ini terdapat beberapa fenomena menarik, diantaranya
merek yang pertama kali disebut oleh responden jika ditanya tentang merek kartu
seluler prabayar apa yang paling diingat, mayoritas responden menyebut merek
Simpati yang paling mereka ingat. Berdasarkan pada tujuh asosiasi yang telah
diujikan, dari ketiga merek yang diteliti yaitu Simpati, IM3 dan Jempol, ternyata
konsumen dari Jempol menganggap bahwa Jempol layak untuk mendapatkan seluruh
atribut asosiasi. Untuk Performance-Importance, didapat informasi bahwa masingmasing
merek telah mengembangkan atribut-atribut yang berbeda-beda, ini
merupakan salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh masing-masing provider
untuk merebut pasar. Sedangkan untuk ukuran loyalitas pelanggan posisi Simpati
justru paling lemah, padahal dalam diskripsi sebelumnya posisi Simpati berada pada
Top of Mind, sehingga untuk jangka ke depan jika Simpati tidak mengembangkan
strateginya maka bukan suatu kemustahilan jika banyak pelanggan Simpati yang akan
beralih merek ke merek lain. Disarankan untuk penelitian selanjutnya hendak
memperluas populasi dan menambah jumlah sampel penelitian agar jangkauan hasil
penelitian lebih baik dan akurat.