Show simple item record

dc.contributor.authorSigid Priyono
dc.date.accessioned2014-01-19T18:47:01Z
dc.date.available2014-01-19T18:47:01Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17596
dc.description.abstractPenyakit ascariasis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Dari hasil penelitian ternyata prevalensi penyakit cacingan masih tinggi, yaitu 60-70 %. Tingginya prevalensi ini disebabkan oleh iklim tropis dan kelembaban udara yang tinggi di Indonesia yang merupakan lingkungan yang baik untuk perkembangan cacing. Selain itu kondisi sanitasi dan higiene yang buruk seperti membuang sampah disembarang tempat, meludah disembarang tempat, minum dengan air mentah, mandi tidak menggunakan air bersih, buang air besar disembarang tempat, serta kebiasaan tidak mencuci tangan juga menjadi faktor penting yang menyebabkan prevalensi penyakit cacingan menjadi tinggi. lumbricoides. Faktor yang paling penting dalam penularan ascariasis adalah buang air besar disembarang tempat dan makan tidak mencuci tangan. Jenis penelitian ini adalah observational analitik yang dilaksanakan pada bulan November 2007. Penilaian perilaku defekasi dan cuci tangan diukur dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari 14 pertanyaan yang merupakan indikator perilaku defekasi dan cuci tangan yang dilakukan pada 86 siswa diketahui 24,42% mempunyai perilaku defekasi baik; 75,58 % mempunyai perilaku defekasi buruk dan 10,47 % mempunyai perilaku cuci tangan baik; 60,47 % mempunyai perilaku cuci tangan sedang; 29,06 % mempunyai perilaku buruk. Penegakkan diagnosis ascariasis dengan pemeriksaan telur cacing pada tinja sampel dengan menggunakan metode Kato-Katz dan metode konsentrasi flotasi. Bila ditemukan telur cacing Ascaris lumbricoides maka siswa tersebut telah menderita ascariasis dan sebaliknya. Hasil penelitian pada 86 siswa yang dilakukan pada bulan November 2007, terdapat 35 siswa menderita infeksi cacing usus yang terdiri dari 32 siswa menderita ascariasis dan 3 siswa menderita enterobiasis dan 51 siswa tidak menderita infeksi cacing usus. Hasil analisis dengan menggunakan Chi Square test diketahui adanya pengaruh antara perilaku defekasi dan cuci tangan terhadap kejadian ascariasis, untuk mengetahui kekuatan korelasi antar variabel digunakan uji Cramer’s V, didapat nilai 0,214 untuk perilaku defekasi dan 0,490 untuk perilaku cuci tangan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat korelasi kuat antara perilaku defekasi dan cuci tangan terhadap kejadian ascariasis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries32010101081;
dc.subjectPerilaku Defekasi dan Cuci Tangan terhadap Kejadian Ascariasisen_US
dc.titlePENGARUH PERILAKU DEFEKASI DAN CUCI TANGAN TERHADAP KEJADIAN ASCARIASIS PADA SISWA- SISWI SDN 03 LAMPEJI KECAMATAN MUMBULSARI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record