dc.description.abstract | Dalam Sinetron komedi Office Boy di RCTI, para tokoh banyak menggunakan
tindak direktif dalam percakapan mereka. Keunikan tindak-tindak direktif tersebut
menggunakan bermacam-macam modus tuturan. Berdasarkan latar belakang tersebut,
penelitian ini berfokus pada masalah dan tujuan mendeskripsikan wujud tindak
direktif apa sajakah dan modus-modus tutur yang bagaimanakah yang digunakan
dalam percakapan para tokoh ketika menuturkan tindak direktif dalam sinetron Office
Boy di RCTI.
Dengan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini berusaha
mendapatkan data dari beberapa peristiwa tutur para tokoh dalam sinetron Office Boy
di RCTI selama enam episode pada bulan September 2007. Data yang dikumpulkan
dengan teknik pengamatan berupa segmen-segmen tutur yang diindikasikan sebagai
wujud tindak direktif. Analisis data menggunakan model alir, yaitu analisis data yang
terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu tahap reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi data.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap tuturan para tokoh dalam sinetron
komedi Office Boy di RCTI dapat disimpulkan bahwa penggunaan tindak direktif
terkait dengan maksud penutur untuk meminta mitra tutur melakukan sesuatu. Tindak
direktif dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti yang dikemukakan oleh Bach dan Harnish yang membagi wujud tindak direktif menjadi enam, yaitu: (1) tindak
requesitif, (2) tindak quesitif, (3) tindak requiremen, (4) tindak prohibitif , (5) tindak
permisif , dan (6) tindak advisoris. Keenam wujud tindak direktif tersebut dapat
ditemukan dalam penelitian ini. Tindak direktif yang berwujud quesitif dan
requiremen adalah dua tindak direktif yang paling banyak ditemukan dalam
penelitian ini.
Modus tindak tutur yang digunakan para penutur menunjukkan penggambaran
suasana psikologis menurut tafsiran si pembicara, yaitu suasana psikologis menurut
tafsiran tuturan para tokoh dalam sinetron komedi Office Boy di RCTI. Dalam
penelitian ini, ditemukan tujuh modus yang digunakan para tokoh ketika
menyampaikan tindak direktif. Ketujuh modus tersebut antara lain: (1) modus
indikatif atau deklaratif, (2) modus optatif, (3) modus imperatif, (4) modus
interogatif, (5) modus obligatif, (6) modus desideratif, dan (7) modus kondisional.
Modus yang paling sering digunakan para tokoh ketika menuturkan tindak direktif
adalah modus interogatif dan imperatif.
Berdasarkan hasil penelitian perlu disarankan (1) bagi pemakai bahasa
Indonesia, tindak direktif dapat digunakan dalam komunikasi sehari-hari sesuai
dengan konteks ketika penutur menginginkan mitra tutur untuk melakukan sesuatu.
Penggunaan tindak direktif hendaknya memperhatikan wujud dan modus yang
digunakan agar maksud tuturan dapat tercapai dan tidak terjadi kesalahpahaman
antara penutur dengan mitra tutur; (2) bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil
penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk melakukan penelitian mengenai tindak
direktif dengan sumber data yang berbeda karena banyak sekali peristiwa berbahasa
yang dapat dikaji dalam menemukan penggunaan tindak direktif yang lebih beragam;
(3) bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, sebagai pertimbangan untuk memilih
tindak direktif yang tepat dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, misalnya ketika
meminta seorang siswa untuk mengerjakan sebuah tugas. | en_US |