dc.description.abstract | Teripang merupakan hasil laut yang banyak mengandung zat-zat aktif yang
bermanfaat bagi kesehatan manusia, sebagai sumber bahan pangan, sebagai
penyembuhan berbagai penyakit, maupun sebagai bahan baku industri farmasi.
Teripang mengandung zat aktif saponin. Saponin seringkali memiliki aktivitas
antijamur, yaitu dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat ekstrak teripang pasir
dan untuk mengetahui Konsentrasi Hambatan Minimal (KHM) yang menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans serta untuk mengetahui penurunan jumlah
koloni Candida albicans pada perlakuan pemberian ekstrak teripang pasir.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris, secara in vitro
dengan metode sumuran dengan kontrol positif itrakonazol 10 % dan kontrol negatif
aquades steril ditambah dengan tween 80 1%. Serial konsentrasi ekstrak etanol
teripang pasir yang digunakan adalah 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan
10%. Penelitian ini dilakukan dengan 3 kali ulangan dan dianalisis dengan uji One
Way Anova yang dilanjutkan dengan uji duncan untuk menguji perbedaan antar
perlakuan dengan
α= 0,05.
Berdasarkan uji Anova, nilai F hitung pada ekstrak teripang pasir adalah
244,461 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 (P<0,05). Konsentrasi Hambatan
Minimum (KHM) adalah konsentrasi 4% dengan luas zona hambat 0,0209 cm
,
sedangkan pada perhitungan jumlah koloni terjadi penurunan jumlah koloni Candida
albicans.Hasil uji Kromatogrofi Lapis Tipis (KLT) menunjukkan bahwa kandungan
saponin dapat dilihat dari warna ungu. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa ekstrak teripang pasir memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan jamur
Candida albicans yang signifikan pada taraf
α= 0,05 dengan nilai signifikan sebesar
0,000 (P<0,05), memiliki Konsentrasi Hambat Minimum pada konsentrasi 4% dan
terjadi penurunan jumlah koloni Candida albicans. | en_US |