Profil Getaran Pegas dengan Pengaruh Gaya Luar dan Variasi Faktor Redaman
Abstract
Getaran terjadi karena adanya gaya dari luar sehingga menyebabkan gerakan
bolak balik yang terjadi berulang-ulang dengan suatu keteraturan sampai akhirnya
gerakan itu berhenti. Gerak getaran dengan amplitudo yang tetap disebut sebagai
gerak harmonik sederhana. Pada kenyataannya amplitudo ayunan semua sistem
perlahan-lahan berkurang terhadap waktu sampai akhirnya berhenti yang disebabkan
oleh faktor hambatan berupa gesekan udara serta faktor bahan sehingga getaran
sistem bergerak turun terhadap waktu yang disebut sebagai gerak harmonik teredam.
Tujuan penelitian ini adalah menunjukkan profil getaran pegas dengan variasi
faktor redaman dan gaya luar yang mempengaruhi sistem getaran yang akan berguna
untuk mengetahui batas gaya maksimal yang dapat diterima oleh pegas. Sistem
getaran pegas dapat digambarkan dalam bentuk persamaan diferensial linear orde
dua. Bentuk osilasi dari sistem yang bergetar dikelompokkan menjadi tiga: teredam
subkritis, kritis dan superkritis. Mengetahui profil dari getaran pegas diharapkan
dapat diketahui kemungkinan yang akan terjadi ketika pegas bergetar sehingga resiko
terjadinya kerusakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan getaran pegas dapat
dihindari.
Pada penelitian ini pengamatan profil dilakukan dengan mensubstitusikan
nilai konstanta pegas ( k), massa beban (m) dan gaya gravitasi (g) yang masing- masing bernilai 27 kg/m 2, 0,5 kg dan 10 m/s 2 ke dalam sistem getaran pegas.
Redaman pada tingkat redaman superkritis diambil untuk sembarang nilai yang
berada dalam selang 7,35 >c dan nilai untuk redaman subkritis berada dalam selang
7,350 << c dan tingkat redaman kritis diambil nilai . 7,35=c Sistem dengan gaya
viii
luar berupa tsin menunjukkan gerak getaran yang berkurang terhadap waktu,
amplitudo getaran semakin mengecil kemudian berhenti di titik keseimbangan. Pada
kasus gaya luar berupa fungsi eksponensial dan fungsi polinomial masing-masing
sebesar 10 t e dan 2 12t , gerak pegas semakin meregang menjauhi titik keseimbangan.
Untuk kasus sistem teredam dengan gaya luar yang tetap, sistem akan mengalami
penyusutan getaran dan berhenti di keseimbangan sistem.