PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET BIOLOGI TANAMAN KARET DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN
Abstract
Perlakuan akuntansi terhadap aset biologi suatu perusahaan merupakan hal
yang sangat penting, ini disebabkan karena selama masa pertumbuhannya mengalami
akresi. Biaya yang timbul selama proses pertumbuhan jumlahnya cukup besar,
apabila terjadi kesalahan dalam pengalokasian biaya tersebut akan menyebabkan
kesalahan dalam pengidentifikasian nilai aset biologi, maka laporan keuangan
perusahaan yang merupakan sumber informasi guna pengambilan keputusan tidak
dapat diandalkan.
Aset biologi adalah hewan dan tumbuhan yang masih bertumbuh dan
mengalami aktivitas agrikultur. Aset biologi ini merupakan aset yang mengalami
pertambahan nilai akibat terjadinya pertumbuhan fisik atau proses alamiah lainnya.
Aset biologi setiap periodenya memiliki nilai yang berbeda, oleh karena itu aset ini
harus diakui dan diukur secara relevan dan handal khususnya menyangkut klasifikasi
atas pengeluaran-pengeluaran yang bersifat menambah nilai sehingga harus
dikapitalisasi maupun pengeluaran-pengeluaran yang dibebankan pada periode
terjadinya.
Obyek dari penelitian ini adalah PT. Perkebunan Nusantara XII
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif studi kasus
yang bertujuan untuk mempelajari dan menjelaskan mengenai proses akuntansi yang
diterapkan oleh obyek penelitian dalam mengakui dan mengukur aset biologinya.
Selanjutnya data atas berbagai pengeluaran yang berkaitan dengan kepemilikan aset
biologi tanaman karet dalam catatan akuntansi perusahaan akan dianalisis kembali
dengan mengacu pada IAS 41 tentang Agrikultur. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data mengenai kebijakan akuntansi perusahaan dan biaya
produksi tanaman karet yang diperoleh dari bagian akuntansi keuangan, data
mengenai proses produksi tanaman karet diperoleh dari bagian produksi dan tanaman,
data mengenai gambaran umum dan struktur organisasi perusahaan diperoleh dari
bagian SDM / umum.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa perusahaan
membangun sendiri aset tanaman karetnya. Dan tanaman karet pada PTPN XII