Show simple item record

dc.contributor.authorRINA LESTARI
dc.date.accessioned2014-01-19T02:03:33Z
dc.date.available2014-01-19T02:03:33Z
dc.date.issued2014-01-19
dc.identifier.nimNIM050210102193
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17205
dc.description.abstractTercapainya hasil belajar yang maksimum tidak terlepas dari peran guru. Oleh karena itu, guru fisika hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif serta merangsang siswa selalu aktif mengajukan pertanyaan dan mengajarkan kepada siswa untuk menyelidiki suatu masalah dan memecahkannya. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berfikir. Suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui modelmodel pemrosesan informasi. Salah satu yang termasuk dalam model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran Inkuiri. Model Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Penerapan model Inkuiri dapat menggunakan suatu pendekatan.Pendekatan yang digunakan model Inkuiri dalam penelitian ini adalah pendekatan SETS. Kata SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dapat dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan berfikir tinggi. Tujuan Pendekatan SETS adalah untuk membantu peserta didik mengetahui sains, perkembangan sains, teknologi-teknologi yang digunakannya, dan bagaimana perkembangan sains serta teknologi mempengaruhi lingkungan serta masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika menggunakan Penerapan Model Inkuiri dengan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dengan pembelajaran konvensional. (2) Untuk mengkaji seberapa besar aktivitas belajar siswa menggunakan Penerapan Model Inkuiri dengan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dalam pembelajaran fisika. Penentuan tempat penelitian adalah dengan purposive sampling area. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan teknik cluster random sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test and post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan hasil t hitung = 2,84 dan t tabel = 1,99, sehingga t ix hitung > t maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Aktivitas belajar siswa pada kelas menggunakan Penerapan Model Inkuiri dengan Pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) sebesar 77,88 % dan termasuk dalam kategori sangat aktif. tabel Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model inkuiri dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) dan model konvensional pada pembelajaran fisika kelas X di SMA Negeri 2 Jember. Aktivitas siswa menggunakan model Inkuiri dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) pada siswa kelas X di SMA Negeri 2 Jember termasuk dalam kategori sangat aktif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050210102193;
dc.subjectINKUIRI, FISIKA DI SMAen_US
dc.titlePENERAPAN MODEL INKUIRI DENGAN PENDEKATAN SETS ( SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY ) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record