Pembuatan Co-Process Excipient Dari Pati Singkong (Amilum Manihot)-Avicel PH 101 Sebagai Bahan Pengisi Tablet Cetak Langsung Vitamin C ;
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang co-process excipient dari pati singkong
(Amilum Manihot)-avicel PH 101 sebagai bahan pengisi tablet cetak langsung
vitamin C. Pati memiliki sifat alir yang rendah dan kompresibilitas yang rendah.
Avicel PH 101 yang memiliki kompresibilitas tinggi dapat melengkapi sifat pati yang
memiliki kompresibilitas rendah. Co-process avicel PH 101 dan pati yang masing-
masing memiliki karakteristik yang berbeda tersebut dapat menghasilkan excipient
baru sebagai bahan pengisi tablet cetak langsung vitamin C.
Perbedaan antar formula terletak pada perbandingan komposisi pati singkong-
avicel PH 101 yaitu Formula 0 (kontrol) = 100:0, Formula I = 80:20, Formula II =
70:30 dan Formula III = 60:40. Pembuatan granul co-process excipient dilakukan
dengan metode granulasi basah dengan menggunakan pengikat pasta pati singkong.
Pemeriksaan mutu granul co-process excipient yang dilakukan meliputi sudut
diam, kecepatan alir, distribusi ukuran partikel, kompresibilitas dan kadar lembab
granul. Dari pemeriksaan mutu granul tersebut diketahui bahwa granul co-process
excipient pati singkong-avicel PH 101 pada perbandingan 100:0; 80:20; dan 70:30
memberikan mutu granul yang baik. Sedangkan formula granul co-process excipient
pada perbandingan 60:40 memberikan mutu granul yang sangat baik. Granul co-
process excipient yang telah diuji kemudian digunakan sebagai bahan pengisi tablet
cetak langsung vitamin C dengan menambahkan croscarmellose sodium dan Mg stearat dengan berat tablet ± 355 mg. Tablet yang dihasilkan kemudian diuji
keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, waktu hancur dan keseragaman kadar.
ix
Pada uji keseragaman bobot, keempat formula memenuhi persyaratan.
Terhadap uji kekerasan, formula 0 dengan komposisi avicel 0% menghasilkan
kekerasan 2,67 kP dan formula I dengan komposisi avicel 20% menghasilkan
kekerasan 3,10 kP sehingga F0 dan FI tidak memenuhi persyaratan kekerasan tablet.
Sedangkan formula II dengan komposisi avicel 30% dan formula III dengan
komposisi avicel 40% menghasilkan kekerasan yang memenuhi persyaratan.
Pada uji kerapuhan, formula 0 (avicel 0%) menghasilkan kerapuhan lebih dari
1% sehingga tidak memenuhi persyaratan, sedangkan FI (avicel 20%), FII (avicel
30%) dan FIII (avicel 40%) menghasilkan kerapuhan kurang dari 1%. Waktu hancur
keempat formula adalah F0 = 1,09 menit; FI = 1,16 menit; FII = 1,28 menit dan FIII
= 1,46 menit, sehingga dapat dikatakan bahwa keempat formula memenuhi
persyaratan waktu hancur Farmakope IV yaitu tidak lebih dari 30 menit. Pada
evaluasi keseragaman kadar vitamin C dalam tablet, keempat formula memenuhi
persyaratan Farmakope Indonesia IV yaitu penyimpangan kadar vitamin C tidak
kurang dari 85% dan tidak lebih dari 115% dari kadar yang tertera pada etiket.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa FII (avicel 30%) dan
FIII (avicel 40%) dapat menghasilkan co-process excipient untuk tablet cetak
langsung. Sedangkan co-process excipient dari F0 (avicel 0%) dan FI (avicel 20%)
tidak menghasilkan mutu tablet yang baik dimana F0 (avicel 0%) tidak memenuhi
persyaratan tablet dalam hal kekerasan dan kerapuhan, FI (avicel 20%) tidak
memenuhi persyaratan dalam hal kekerasan.
Dari penelitian ini disarankan untuk mengembangkan co-process excipient
dengan menggunakan komposisi bahan yang berbeda maupun dengan menggunakan
bahan aktif jenis lain.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]