EFEKTIVITAS PERASAN DAGING BUAH NAGA ( Hylocereus undatus ) SEBAGAI PENYEIMBANG GULA DARAH PADA TIKUS ( Rattus norvegicus ) Strain wistar, Ratna Indrianingrum, 020210103106,
Abstract
Diabetes mellitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai
dengan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) kronik sebagai akibat dari kelainan
pada sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Salah satu buah-buahan berasal
dari Taiwan yang berkhasiat sebagai obat diabetes mellitus yang sudah ada di
Indonesia adalah buah naga. Buah ini termasuk kedalam famili kaktus-kaktusan
mengandung zat-zat yang berkhasiat untuk kesehatan manusia diantaranya adalah
sebagai penyeimbang kadar gula darah, pencegah kanker, pelindung kesehatan mulut,
pengurang kolesterol, pencegah pendarahan, dan obat keluhan keputihan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas perasan daging buah naga ( Hylocereus
undatus ) sebagai penyeimbang gula darah pada tikus ( Rattus norvegicus ).
Penelitian ini di laksanakan di laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember pada tanggal 25 Januari – 8 Maret 2006. Penelitian ini
menggunakan menggunakan hewan coba tikus putih ( Rattus norvegicus ) Strain
wistar, jantan berumur 3-4 bulan yang dibuat diabetes dengan menyuntikkan larutan
Streptozotocin dosis 65 mg/kg BB secara intraperitoneal. Setelah injeksi, tikus
diinkubasi selama 7 hari sebelum diterapi dengan perasan daging buah naga. Tikus
dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu: (1) kelompok 1 sebagai kelompok kontrol
(2) kelompok 2 yaitu tikus diabet yang diberi terapi perasan dosis 0,5 cc/150 g BB,
(3) kelompok 3 yaitu tikus diabet yang diberi terapi perasan dosis 1 cc/150 g BB, (4)
kelompok 4 yaitu tikus diabet yang diberi terapi perasan dosis 1,5 cc/150 g BB, (5)
kelompok 5 sebagai pembanding yaitu tikus diabet yang diberi suspensi klorpropamid
21,5 mg/kg BB. Pemberian perasan daging buah naga dilakukan secara gavage.
x
Kadar glukosa darah diukur sebelum (pada akhir masa inkubasi setelah injeksi STZ)
dan sesudah pemberian terapi perasan daging buah naga (1 hari, 3 hari, 5 hari dan 7
hari).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perasan daging buah naga dapat
menurunkan kadar glukosa darah yang signifikan dengan taraf signifikansi < 0,05.
Rerata penurunan kadar glukosa darah pada berbagai perlakuan antara sebelum
perlakuan dan setelah perlakuan. Pada kelompok kontrol tidak ada penurunan yang
berarti antara sebelum dengan setelah 7 hari perlakuan dengan nilai rerata sebesar
403,6 mg/dl menjadi 390 mg/dl, sedangkan pada kelompok perlakuan dengan dosis
0,5 cc/150 g bb terdapat penurunan yang berarti antara sebelum dan setelah 7 hari
perlakuan dengan nilai rerata sebesar 336 mg/dl menjadi 153 mg/dl. Pada kelompok
pembanding yang menggunakan suspensi klorpropamid nilai rerata sebesar 399,6
mg/dl menjadi 85 mg/dl. Tetapi lain halnya dengan kelompok perlakuan dengan
menggunakan dosis 1 cc/150 g bb penurunannya tidak berbeda jauh yaitu nilai rerata
sebesar 409,3 mg/dl menjadi 258 mg/dl. Demikian pula dengan perlakuan yang
menggunakan dosis 1,5 cc/ 150 g bb Penurunan kadar glukosa darah tikus akibat
pemberian perasan daging buah naga karena adanya kandungan zat-zat yang dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes. Diantaranya zat tersebut adalah
niasin atau asam nikotinat. Penurunan kadar glukosa darah oleh niasin terjadi secara
tidak langsung melalui penghambatan proses lipolisis di jaringan adiposa. Selain
niasin ada zat lain yang berfungsi menurunkan kadar glukosa darah yaitu vit C dan
serat. Vitamin C dalam tubuh manusia lebih banyak sebagai kofaktor pada
pembentukan dan perbaikan kolagen serta untuk metabolisme asam amino dan
sintesis hormon.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa dosis perasan daging buah naga
(Hylocereus undatus ) yang efektif sebagai efek hipoglikemik adalah 0,5 cc/ 150 g
BB, dengan penurunan rata-rata sampai 153 mg/dl dalam waktu 7 hari.