Show simple item record

dc.contributor.authorSepti Dwi Wulandari;
dc.date.accessioned2014-01-18T14:44:30Z
dc.date.available2014-01-18T14:44:30Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM032210101060
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/17080
dc.description.abstractPemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan terus digalakkan, beberapa bahan alam telah dibuktikan berkhasiat sebagai antijamur, antara lain: golongan quinon, flavonoid, tanin, terpenoid, dan golongan polipeptida. Obat antijamur yang berasal dari bahan alam dapat mengurangi masalah efek samping dan resistensi yang ditimbulkan oleh obat-obat antijamur modern. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat antijamur adalah Morinda citrifolia L., yang dikenal dengan nama mengkudu. Buah mengkudu mengandung asam ursolat (triterpenoid) dan asam kaprilat yang berfungsi sebagai antijamur. Microsporum audouinii merupakan salah satu jamur dermatofita. M. audouinii merupakan penyebab utama tinea kapitis dan bersifat anthropofilik. Infeksi M. audouinii menyebabkan rasa gatal, rambut tidak mengkilat lagi, patah di atas permukaan kulit, dan alopesia yang bersisik tanpa peradangan pada kulit kepala dan kulit terutama pada anak-anak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak n-heksana buah mengkudu matang terhadap M. audouinii menggunakan metode gores silang. Aseton digunakan sebagai pelarut dan asam salisilat 7,5% b/v digunakan sebagai kontrol positif. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 2,5% b/v; 5% b/v; 7,5% b/v, 10% b/v; dan 12,5% b/v. Larutan uji dikatakan mempunyai aktivitas jika jamur yang digores tidak tumbuh dekat kertas saring yang mengandung larutan tersebut. Data hasil replikasi yang diperoleh, diuji dengan Q test untuk menentukan data yang akan dibuang. Data kemudian dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dengan α = 0,05. Jika melalui uji dengan ANOVA didapatkan hasil yang berbeda secara signifikan, maka analisis dilanjutkan dengan uji LSD. Pada penelitian didapatkan hasil zona hambat pada tiap konsentrasi ekstrak n-heksana buah mengkudu matang (M. citrifolia L.) konsentrasi 2,5% b/v; 5% b/v; 7,5% b/v; 10% b/v; dan 12,5% b/v berturut-turut yaitu: 2,53 mm; 4,16 mm; 4,42 mm; 4,53 mm; dan 5,34 mm. Kontrol positif yang digunakan adalah asam salisilat 7,5% b/v dengan rata-rata zona hambat 4,43 mm. Pada kontrol negatif tidak terdapat aktivitas antijamur terhadap M. audouinii. Hasil analisis dengan ANOVA menunjukkan nilai F hitung = 1213,762 dan F tabel = 2,53. Karena nilai F hitung > nilai F tabel maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang sigifikan pada zona hambat antarkelompok uji. Analisis dilanjutkan dengan uji LSD, dari hasil uji LSD diketahui terdapat perbedaan yang bermakna antarlarutan uji (ekstrak) 2,5% b/v; 5% b/v; 7,5% b/v; 10% b/v; 12,5% b/v dan antara larutan uji 2,5% b/v; 5% b/v; 10% b/v; 12,5% b/v dengan kontrol positif. Sedangkan pada ekstrak 7,5% b/v tidak terdapat perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak n-heksana buah mengkudu matang (M. citrifolia L.) maka zona hambat terhadap jamur M. audouinii semakin besar. Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang senyawa aktif dalam ekstrak n-heksana buah mengkudu matang (M. citrifolia L.) yang beraktivitas sebagai antijamur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries032210101060;
dc.subjectBuah Mengkudu Matangen_US
dc.titleUji Aktivitas Antijamur Ekstrak N-Heksana Buah Mengkudu Matang (Morinda citrifolia L.) terhadap Microsporum audouinii dengan Metode Gores Silang.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record