PEMBELAJARAN AKTIF MODEL CARD SORT PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT UNTUK SISWA KELAS VIIA SEMESTER GENAP DI SMPN 12 JEMBER TAHUN AJARAN 2006/2007
Abstract
Pembelajaran aktif model card sort merupakan pembelajaran yang
menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi
kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa
mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa
mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori
kelompoknya. Di sini pendidik lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan
menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti siswa
setelah presentasi selesai. Ciri khas dari pembelajaran aktif model card sort ini adalah
siswa mencari bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang
diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran, aktivitas siswa
dan ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran aktif model card sort pada
pokok bahasan segiempat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
dan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian adalah siswa
kelas VIIA Semester Genap SMP Negeri 12 Jember. Pengambilan data melalui tes,
observasi dan wawancara, dimulai pada tanggal 05 Mei 2007 sampai dengan tanggal
22 Mei 2007. Dari hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa: (1)
berdasarkan tanggapan siswa, penerapan pembelajaran aktif model card sort ini baik
untuk diterapkan karena pembelajaran ini dapat memotivasi siswa dalam belajar dan
siswa bisa mandiri, tidak hanya menerima bahan materi dari gurunya saja; (2)
aktivitas siswa pada saat mengikuti Pembelajaran Aktif Model Card Sort pada Pokok
Bahasan Segiempat termasuk dalam kategori aktif. Hal ini dapat dilihat dari
persentase keaktifan siswa secara klasikal pada tahap I sebesar 71,9 %, tahap II
sebesar 72 %, tahap III sebesar 73,8 % dan tahap IV sebesar 71,2 %; (3) pada
pembelajaran ini dicapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 75,6%.