dc.description.abstract | Ujian nasional menjadi alat evaluasi yang hasilnya dapat dijadikan sebagai
tolak ukur keberhasilan dari proses belajar siswa di sekolah. Untuk kemampuan
berpikir, umumnya siswa pada tingkat pendidikan menengah atas sudah sampai pada
kemampuan kognitif tingkat tinggi, sehingga soal-soal yang disajikan bukan lagi soal
berlevel rendah yang hanya mengukur aspek ingatan dan pemahaman, tetapi soal
level atas yang sudah mengukur aspek aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Soalsoal
tersebut dalam taksonomi SOLO apakah termasuk level unistruktural,
multistuktural, relasional atau abstrak diperluas. Berdasarkan uraian di atas, diadakan
penelitian dengan beberapa rumusan masalah yaitu: (1) berapakah persentase Standar
Kompetensi Lulusan matematika, pada Soal Ujian Nasional matematika SMA/MA
Program IPS dan Program IPA Tahun 2011; (2) berapakah persentase tingkat kognitif
soal Ujian Nasional berdasarkan Taksonomi Bloom; (3) berapakah persentase tingkat
kognitif soal Ujian Nasional berdasarkan Taksonomi SOLO; serta (4) bagaimana
keterkaitan tingkat kognitif soal Ujian Nasional berdasarkan Taksonomi Bloom dan
Taksonomi SOLO.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan guna
mendeskripsikan standar kompetensi lulusan dan tingkat kognitif soal berdasarkan
Taksonomi Bloom dan Taksonomi SOLO. Sumber data dalam penelitian ini yaitu
naskah soal Ujian Nasional bidang studi matematika SMA/MA program IPS dan IPA
tahun 2011 diperoleh dari Kemendiknas Jember. Metode pengumpulan data yang
sesuai dengan penelitian ini adalah metode dokumentasi dan analisis data dengan
kisi-kisi ujian nasional dari Permendiknas No.46 tahun 2010, lembar indikator Bloom
dan level pertanyaan SOLO.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kelima paket (pada program
IPA maupun program IPS) yaitu paket 12, paket 25, paket 39, paket 46 dan paket 54
hanya terdiri dua tipe soal saja. Paket 12, paket 25 dan paket 39 mempunyai tipe soal
yang sama, tipe soal pada paket 46 sama dengan tipe soal paket 54. Untuk
pendistribusian soal pada tiap nomor tidak sama persis.
Persentase butir soal ujian nasional matematika SMA/MA tahun 2011
program IPA pada semua paket untuk masing-masing SKL 1 (Logika), SKL 2
(Aljabar), SKL 3 (Geometri), SKL 4 (Trigonometri), SKL 5 (Kalkulus), dan SKL 6
(Statistika dan Peluang) berturut-turut adalah 2,5%, 50%, 5%, 12, 5%, 22,5% dan
7,5%. Pada program IPS memiliki persentase pada semua paket untuk masing-masing
SKL 1 (Logika), SKL 2 (Aljabar), SKL 3 (Kalkulus), dan SKL 4 (Statistika dan
Peluang) berturut-turut adalah 7,5%, 57,5%, 12,5%, dan 22,5%. Proporsi soal C1, C2,
C3, dan C4 untuk soal ujian nasional program IPA berturut-turut adalah 2 butir, 25
butir, 3 butir dan 10 butir atau setara dengan 5%, 62,5%, 7,5%, dan 25 %. Untuk
program IPS, Proporsi perentase soal C1, C2, C3, dan C4 berturut-turut adalah 7,5%,
72,5%, 20% dan 0%. Tingkat kognitif berdasarkan SOLO untuk soal ujian nasional
program IPA untuk masing-masing tingkat U, M dan R berturut-turut 5%, 62,5% dan
32,5%. Untuk program IPS berturut-turut adalah 7,5%, 72,5% dan 20%. Keterkaitan
kognitif berdasarkan taksonomi Bloom dengan taksonomi SOLO untuk program IPA
untuk masing-masing hubungan aspek pengetahuan-tingkat Unistruktual (C1-U),
aspek pemahaman-tingkat Multistruktural (C2-M), aspek aplikasi-tingkat Relasional
(C3-R) dan aspek analisis-tingkat Relasional (C4-R) berturut-turut 5%, 62,5%, 7,5%
dan 25%. Pada program IPS berturut-turut adalah 7,5%, 72,5%, 20% dan 0%. | en_US |