PERSPEKTIF KETIDAKADILAN GENDER DALAM NOVEL “GADIS PANTAI” KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER
Abstract
Gadis Pantai merupakan salah satu novel karya Pramoedya Ananta Toer yang
menceritakan tentang potret nasib buruk kaum perempuan desa di bawah feodalisme
Jawa selama beberapa abad bahkan sampai abad dua puluh. Tokoh utamanya hanya
disebut Gadis Pantai, walau tanpa nama dia mewakili segolongan kaum wanita dari
keluarga desa yang miskin dan tidak berpendidikan. Settingnya adalah kabupaten
Rembang di pantai utara Jawa pada awal abad 20. Suatu hari ia dipaksa menikah oleh
orang tuanya dengan seorang pribumi pejabat pemerintah kolonial yang tidak dia
kenal. Sampai menikah dan punya anakpun dia tidak memiliki hubungan hati ke hati
dengan suaminya. Tidak ada hubungan manusiawi.
Novel Gadis Pantai dipilih sebagai bahan penelitian karena novel Gadis
Pantai banyak menceritakan tentang ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh
Gadis Pantai. Ketidakadilan itu terjadi karena adanya perbedaan kelas antara
bangsawan dan rakyat kebanyakan. Kondisi sosial tersebut menyebabkan banyak
ketidakadilan gender yang dialami tokoh Gadis Pantai. Bentuk ketidakadilan gender
tersebut meliputi; marginalisasi (pemiskinan ekonomi), subordinasi (anggapan tidak
penting dalam keputusan), stereotip (pelabelan negatif), violence ( kekerasan).
Permasalahan yang muncul adalah (1) bagaimanakah unsur intrinsik yang
terdapat di dalam novel Gadis Pantai antara lain; tema, tokoh, latar, dan amanat? dan
(2) bagaimanakah dimensi ketidakadilan gender dalam novel Gadis pantai?
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Gadis Pantai karya
Pramoedya Ananta Toer antara lain; tema, tokoh, latar, dan amanat serta
mendeskripsikan dimensi ketidakadilan gender dalam novel Gadis pantai karya
Pramoedya Ananta Toer.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif kualitatif. Data yang digunakan berupa kata-kata, kalaimat, paragraf, yang
mendeskripsikan ketidakadilan gender. Sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah novel Gadis Pantai karya pramoedya Ananta Toer yang diterbitkan di
Jakarta oleh Lentera Dipantara. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif-interpretatif.
Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan: pertama, adanya unsur
intrinsik yang terdapat di dalam novel Gadis Pantai antara lain; tema, tokoh, latar,
dan amanat. kedua, adanya dimensi ketidakadilan gender dalam novel Gadis Pantai
yang meliputi marginalisasi, subordinasi, stereotip, violence. Keempat hal tersebut
merupakan bentuk-bentuk ketidakadilan yang dialami oleh Gadis Pantai.
Berdasarkan hasil pembahasan ini dapat disimpulkan: (1) unsur-unsur
intrinsik dalam novel Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer terdiri dari tema
(tema minor dan tema mayor), tokoh (tokoh utama dan tokoh bawahan), dan, latar
(latar tempat, latar waktu, latar sosial masyarakat), dan amanat; dan (2) dimensi
ketidakadilan gender dalam novel Gadis Pantai terdiri dari marginalisasi
(pemiskinan ekonomi), subordinasi (anggapan tidak penting dalam pengambilan
keputusan), stereotip (pelabelan negatif), violence (kekerasan) sehingga pengarang
dalam menyampaikan cerita dari sisi humanismenya akan diperoleh penghayatan oleh
pembaca. Hal-hal yang disarankan dalam penelitian ini antara lain. Bagi guru bahasa
Indonesia, hendaknya dalam menyampaikan materi tentang sastra Indonesia lebih
ditingkatkan lagi sehingga peserta didik dapat lebih baik dalam menerima materi
tentang sastra secara lengkap. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian
serupa, disarankan dapat mengkaji novel Gadis Pantai dengan pendekatan yang
berbeda dan menggali penelitian yang lebih mendalam lagi, khususnya mengenai
ketidakadilan gender untuk memperoleh hasil yang sempurna