PENGARUH PEMBERIAN PERASAN DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L) Griff) TERHADAP JUMLAH HIFA DAN SPORA Candida albicans PADA PENDERITA ORAL CANDIDIASIS DENGAN FAKTOR PREDISPOSISI STRES
Abstract
aat ini masyarakat mempunyai kecenderungan untuk mencari alternatif
baru dalam pengobatan, yaitu menggunakan tumbuh-tumbuhan yang ada secara
tradisional (fenomena back to nature). Obat-obatan antijamur di pasaran dirasa cukup
mahal oleh sebagian besar masyarakat dan sulit untuk didapatkan. Sehingga terapi
secara tradisional begitu populer di kalangan masyarakat karena dinilai sebagai
pengobatan yang mempunyai efek samping sedikit, murah dan mudah didapat. Salah
satu tanaman yang berkhasiat sebagai obat tradisional adalah daun ungu
(Graptophyllum pictum Linn griff). Dalam daun ungu ada senyawa saponin yang
berfungsi sebagai antijamur spektrum luas serta senyawa flavonoid yang berfungsi
sebagai imunostimulan. Pada umumnya obat antijamur tidak efektif untuk
menghilangkan infeksi Candida albicans jika kondisi stres masih ada. Sedangkan
daun ungu mempunyai fungsi sebagai imunostimulan. Sehingga diharapkan daun
ungu bisa efektif mengobati oral candidiasis dengan faktor predisposisi stres. Infeksi
Candida albicans dalam rongga mulut manusia (Oral Candidiasis) mudah terjadi
pada keadaan stres. Rata-rata terdapat 310 kasus per tahun menurut data dari klinik
Oral Medicine RSGM FKG UNEJ. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah
jumlah hifa dan spora Candida albicans dari hasil swab lidah penderita oral
candidiasis dengan faktor predisposisi stres sesudah aplikasi topikal dengan perasan
daun ungu lebih rendah jika dibandingkan sebelum aplikasi topikal dengan perasan
daun ungu. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi terhadap
pengembangan pemanfaatan tanaman obat khususnya daun ungu dan memberikan
vii
informasi bahwa perasan daun ungu dapat digunakan untuk pengobatan oral
candidiasis terutama dengan faktor predisposisi stres.
Penelitian ini merupakan uji klinis, dilakukan di Laboratorium Biologi Mulut
dan klinik Oral Medicine Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada bulan
Juni 2007. 10 orang subyek penelitian ini diberikan dua kali perlakuan yaitu sebelum
dan sesudah aplikasi topikal dengan perasan daun ungu. Pengaruh perasan daun ungu
terhadap pertumbuhan Candida albicans pada Penderita oral candidiasis dengan
faktor predisposisi stres dihitung berdasarkan penurunan jumlah spora dan hifa dari
hasil swab lidah subyek penelitian sebelum dan sesudah perlakuan dengan perasan
daun ungu konsentrasi 25%. Uji T data berpasangan digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat penurunan yang bermakna jumlah hifa dan spora C.albicans antara
sebelum dan sesudah perlakuan dengan perasan daun ungu.
Hasil pengamatan jumlah spora sebelum perlakuan, sebagian besar bernilai
++ (ditemukan 5-10 spora), dan hifa bernilai ++ (ditemukan hifa agak padat).
Keberadaan jumlah spora dan hifa yang lebih banyak ini bisa menyebabkan
kandidiasis. Hasil analisa uji T data berpasangan (Paired-Samples T Test) didapatkan
penurunan yang bermakna antara jumlah hifa sebelum dan sesudah perlakuan serta
jumlah spora sebelum dan sesudah perlakuan, hal ini menunjukkan bahwa perasan
daun ungu konsentrasi 25% memiliki kemampuan menurunkan jumlah spora dan hifa
Candida albicans pada penderita oral candidiasis dengan faktor predisposisi stres.
Hal ini kemungkinan disebabkan kandungan kimia yang terdapat dalam daun ungu
antara lain saponin dan alkaloid.
Kesimpulan yang didapat adalah perasan daun ungu mampu menurunkan
jumlah hifa dan spora Candida albicans pada penderita oral candidiasis dengan
faktor predisposisi stres. Hal ini diketahui dari adanya penurunan yang signifikan
jumlah hifa dan spora Candida albicans pada penderita oral candidiasis dengan
faktor predisposisi stres, sebelum dan sesudah aplikasi topikal dengan perasan daun
ungu.