Show simple item record

dc.contributor.authorNirmala, Ratna
dc.date.accessioned2014-01-18T04:21:07Z
dc.date.available2014-01-18T04:21:07Z
dc.date.issued2014-01-18
dc.identifier.nimNIM040110301038
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16799
dc.description.abstractKecamatan Sempol adalah sebuah wilayah yang terletak di lereng pegunungan ijen. Kondisi geografis tersebut melatarbelakangi berdirinya sebuah perkebunan kopi yaitu PTPN XII Kalisat-Jampit. Berdirinya PTPN XII Kalisay-Jampit mempengaruhi keterserapan perempuan sebagai tenaga kerja. Sebagai perusahaan agroindustri, PTPN XII Kalisat-Jampit lebih banyak menggunakan tenaga kerja manusia dalam proses produksi. Keterserapan perempuan Sempol tidak hanya dipengaruhi oleh berdirinya PTPN XII Kalisat-Jampit, tetapi juga dipengaruhi oleh pola kepemilikan tanah yang ada di Sempol. Seluruh tanah yang ada di wilayah Kecamatan Sempol dikuasai oleh PTPN XII dan Perhutani. Pola kepemilikan tanah tersebut membuat masyarakat Sempol ( terutama bagi golongan menengah ke bawah ) tidak dapat membuka usaha pertanian atau perkebunan secara pribadi karena tidak memiliki lahan sendiri. Bagi yang tidak memiliki modal memilih bekerja di perkebunan dan Perhutani. Sedangkan bagi yang memiliki modal menyewa lahan perhutani untuk bertani secara pribadi / individual. Faktor pendidikan juga menentukan jenis pekerjaan yang dapat diperoleh. Pendidikan rendah ( tamat SD ) yang dimiliki oleh sebagian masyarakat Sempol, membuat mereka tidak dapat terserap diberbagai bidang pekerjaan. Mereka hanya dapat terserap di bidang pekerjaan yang tidak membutuhkan ijazah yang tinggi yaitu sebagai buruh perkebunan. Sedangkan bagi yang memiliki keterampilan khusus dan pendidikan yang memadai dapat terserap di lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh keberadaan PTPN XII Kalisat-Jampit dan Perhutani terhadap perempuan di Kecamatan Sempol; ingin mengetahui struktur pekerjaan perempuan di wilayah Kecamatan Sempol; ingin mengetahui peran perempuan Sempol dalam bidang sosial dan ekonomi dan ingin mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi ketika perempuan sempol memiliki peran yang besar dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut penulis menggunakan metode sejarah yang terdiri atas empat tahap yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Keterserapan perempuan sebagai tenaga kerja mempengaruhi peran mereka di dalam bidang sosial dan ekonomi. Keterserapan perempuan sebagai tenaga kerja membuat mereka dapat memperoleh penghasilan sendiri sehingga mereka dapat memutuskan sendiri tentang hal-hal yang ingin mereka lakukan baik dalam bidang sosial maupun ekonomi. Dalam bidang sosial mereka dapat memutuskan sendiri kegiatan-kegiatan sosial yang akan mereka ikuti, misalnya pengajian ataupun arisan. Sedangkan dalam bidang ekonomi mereka mempunyai tingkat kekuasaan untuk memutuskan tentang pengelolaan keuangan keluarga, misalnya untuk belanja ataupun perawatan kesehatan. Keterserapan perempuan sebagai tenaga kerja yang langsung menghasilkan, membuat peran mereka dalam wilayah domestik dan masyarakat. Dalam wilayah domestik, keterseraopannya sebgai tenaga kerja yang langsung menghasilkan dapat menambah pendapatan keluarga. Bertambahnya pendaspayan keluarga merupakan indikator peningkatan kemampuan ekonomi suatu keluarga. Peningkatan kemampuan ekonomi suatu keluarga akan mempengaruhi pola konsumsi keluarga tersebut. Mereka mulai mengkonsumsi barang-barang diluar kebutuhan pokok. Peningkatan pola konsumsi melatarbelakangi berdirinya usaha-usaha baru yang bertujuan memenuhi pola konsumsi masyarakat. Berdirinya usaha tersebut menggerakkan perekonomian suatu masyarakat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040110301038;
dc.subjectPeran Perempuan, Bidang Sosial dan Ekonomi, Kecamatan Sempolen_US
dc.titlePERAN PEREMPUAN DALAM BIDANG SOSIAL DAN EKONOMI DI KECAMATAN SEMPOL TAHUN 1998 - 2006en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record