dc.description.abstract | Pekerja angkut merupakan salah satu bagian dari masyarakat pekerja yang perlu
mendapatkan perhatian karena proses kerja yang mereka lakukan banyak
mengandung risiko terhadap kesehatan. Pekerja angkut adalah pekerjaan yang bekerja
dengan menjual jasa angkutan barang atau material dari satu tempat ke tempat lain.
Pada umumnya pekerja tersebut menggunakan tubuh sebagai alat angkut seperti
memikul, menjinjing maupun memanggul. Kegiatan mengangkut atau memindahkan
material secara manual yang tidak tepat dapat mempengaruhi kesehatan pekerja
angkut yaitu berupa kecelakaan kerja/timbulnya penyakit akibat kerja. Salah satu
penyakit yang timbul dari proses kerja mengangkut yang tidak tepat adalah timbulnya
rasa nyeri pada bagian pinggang akibat penekanan beban pada tubuh terutama tubuh
bagian belakang. Hasil sebuah penelitian di Swedia menyatakan bahwa 4,5 juta orang
pekerja kehilangan hari kerja sebesar 10 hari per tahun karena sakit, 60% dari sakit
yang di derita yaitu karena nyeri pinggang (low back pain). Prevalensi nyeri pinggang
pada pekerja di Indonesia sendiri sampai saat ini belum pernah dilaporkan secara
keseluruhan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian
penyuluhan tentang manual material handling safely dapat menurunkan keluhan
nyeri pinggang pada pekerja angkut GBB Mangli Kabupaten Jember. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian eksperimen sungguhan (True Experiment). Jumlah
sampel sebanyak 60 orang, masing-masing 30 orang untuk setiap kelompok yang diteliti. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik Mc Nemar, uji
Wilcoxon dan uji Mann Whitney program SPSS 11.5 dengan α = 0,05. Penelitian
dilakukan pada bulan Februari 2011, data yang diambil yaitu data primer yang berasal
dari kuesioner, lembar observasi dan pengukuran keluhan nyeri pinggang pada
pekerja angkut dan data sekunder diperoleh dari Gudang Beras Bulog Mangli
Kabupaten Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerja angkut dalam penelitian ini
sebagian besar berusia > 30 tahun yaitu sebanyak 34 responden dengan persentase
56,7%, dan terdapat 26 responden dengan persentase 43,3 % berusia ≤ 30 tahun.
Masa kerja pekerja angkut adalah < 6 tahun (masa kerja baru) sebanyak 14 responden
dengan persentase 23,3%, masa kerja 6-10 tahun (masa kerja sedang) sebanyak 33
responden dengan persentase 55 % dan masa kerja > 10 tahun (masa kerja lama)
sebanyak 13 responden dengan persentase 21,7%. Terdapat 23 responden dengan
persentase 38,3% bekerja sebagai pekerja angkut di pasar dan gudang beras yang lain,
serta terdapat 37 responden dengan persentase 61,7% bukan sebagai pekerja angkut.
Posisi angkut yang dilakukan oleh semua responden dilakukan dengan tidak
ergonomis, berat beban yang harus diangkut oleh semua pekerja angkut yaitu > 40 kg
per angkutan, frekuensi angkut yang dilakukan oleh semua pekerja angkut sebanyak
> 100 kali per hari.
Berdasarkan hasil uji statistik antara kelompok perlakuan dengan kelompok
kontrol diketahui bahwa keluhan nyeri pinggang menunjukan nilai Asymp. Sig. (2-
tailed) sebesar 0,015. Karena nilai p<α (α = 0,05). Kesimpulan yang dapat diambil
berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh pemberian penyuluhan
tentang manual material handling safely terhadap penurunan keluhan nyeri pinggang
pada pekerja angkut Gudang Beras Bulog Mangli. Berdasarkan kesimpulan tersebut
diharapkan kepada pihak BULOG Sub Devisi Regional IX Kabupaten Jember untuk
lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja pekerja angkut, misalnya
melalui pengadaan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja, dan bekerja sama dengan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk pengadaan penyuluhan yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja di Gudang Beras Bulog yang lain (GBB
Pecoro, GBB Jembearum, GBB Kertosari dan GBB Yosorati). Bagi pekerja angkut
GBB Mangli yang masih bekerja dengan posisi angkut dan berat beban yang tidak
benar hendaknya mengangkat beban menggunakan posisi angkut yang benar dan
berat beban yang tidak berlebihan. | en_US |