PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA BONEKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BATTAL KECAMATAN PANJI KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2010/2011.
Abstract
Penerapan  Model  Pembelajaran    Kooperatife  Tipe  Team  Game  Tournament  (TGT)  
Dengan  Dedia  Boneka  Untuk  Meningkatkan  Hasil  Belajar  IPA  Siswa  Kelas  V  SD 
Negeri  2  Battal  Kecamatan  Panji  Kabupaten  Situbondo  tahun  Pelajaran  2010/2011. 
Wendha Trias Piliandi Astutik, 080210204169: 62 halaman: Jurusan Ilmu Pendidikan 
Universitas Jember. 
Pembelajaran  IPA  di  sekolah  terutama  di  sekolah  dasar  selama  ini  cenderung 
menggunakan  teknik    pembelajaran  yang  monoton  misalnya  ceramah,  tanya  jawab, 
dan  penugasan.  Siswa  juga  sering  diminta  untuk  mencatat  penjelasan  dari  guru  dan 
menghafal  materi-materi  tertentu  sehingga  membuat  siswa  merasa  merasa  kurang 
menyenangi  pelajaran  IPA  yang  menyebabkan  hasil  belajar  siswa  menjadi  rendah. 
Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah:  (1)  Untuk  mendiskripsikan  aktivitas  belajar  siswa 
pada  pembelajaran  kooperatif  tipe  Teams  Games  Tournament  (TGT)  dengan  media 
boneka  siswa  kelas  V  SD  Negeri  2  Battal  kecamatan  Panji  Kabupaten  Situbondo 
tahun pelajaran 2010/2011; (2). Untuk mendiskripsikan peningkatan hasil belajar IPA 
siswa  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Teams  Games 
Tournament  (TGT)  melalui  media  boneka  kelas  V  SD  Negeri  2  Battal  kecamatan 
Panji Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2010/2011. 
Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  tindakan  kelas,  subjek  penelitian  ini 
yaitu siswa kelas V SD Negeri 2 Battal dengan jumlah siswa 25 yang terdiri atas 15 
perempuan dan 10 laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2010 
sampai  selesai  dalam  2  siklus,  meliputi  perencanaan,  tindakan,  observasi,  dan 
refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, 
tes,  dan  dokumentasi.  Teknik  analisis  data  yang  digunakan  adalah  (1)  persentase 
aktivitas siswa; (2) persentase ketuntasan hasil belajar. Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  pada  pada  siklus  1,  rata-rata  aktivitas 
individu  mencapai  64,4%  dengan  katagori  cukup  aktif.  Siklus  1  menunjukkan 
presentase  ketuntasan  hasil  belajar  mencapai  sebesar  64%  dengan  siswa  tuntas 
sejumlah  16  siswa  dan  siswa  yang  tidak  tuntas  sebesar  36%  atau  sebanyak  9  siswa. 
Hal ini menunjukan bahwa ketuntasan hasil belajar IPA secara klasikal masih belum 
tuntas.  Ketuntasan  hasil  belajar  dikatakan  tuntas  apabila  sudah  memenuhi  KKM 
minimal  75%  di  SDN  2  Battal.  Pada  siklus  1  disebabkan  karena  guru  kurang 
memahami  model  pembelajaran  TGT  (Teams  Games  Tournament)  dan  siswa  masih 
berbicara  dengan  temanya,  tidak  membantu  kelompoknya  dalam  melakukan 
tournament  kelompok.  Penelitian  ini  dilanjutkan  pada  siklus  2  yaitu  dalam 
pembelajaran  guru  harus  lebih  memahami  model  pembelajaran  TGT  (Teams  Games 
Tournament)  dan  membagi  tugas  pada  setiap  siswa  agar  mereka  dapat  saling 
bekerjasama sehingga dalam hal tersebut siswa tidak akan berbicara dengan temanya. 
Pada siklus 2 aktivitas individu sudah tergolong sangat aktif karena pada sklus 1 rata-
rata  aktivitas  individu  64,4%  menjadi    90,75%.  Hal  ini  dapat  dilihat  bahwa 
peningkatan aktivitas siklus 1 ke siklus 2 sebesar 29,15%. Persentase ketuntasan hasil 
belajar  sebesar  96%  dengan  siswa  tuntas  sejumlah  24  siswa  dan  siswa  yang  tidak 
tuntas sebesar 4% atau sebanyak 1 siswa.  Berdasarkan ketuntasan hasil belajar pada 
siklus  2  tersebut  dapat  dikatakan  berhasil  karena  sudah  memenuhi  KKM  di  SDN  2 
Battal.  Kesimpulan  peneliti  ini  adalah  model  pembelajaran  TGT  (Teams  Games 
Tournament)  dengan  media  boneka  dapat  meningkatkan  aktivitas  dan  ketuntasan 
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Battal Panji-Situbondo.