PENGARUH MOTIVASI KERJA PERAWAT HONORER TERHADAP KINERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BALUNG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Setelah dilakukan survei pendahuluan pada tanggal 12 Nopember 2007 dari 10
perawat honorer di instalasi rawat inap RSUD Balung menunjukkan bahwa 80%
perawat honorer mempunyai motivasi kerja sedang dan rendah. Sehingga
permasalahan yang terjadi di RSUD Balung pada tahun 2007 adalah masih
banyaknya perawat honorer di instalasi rawat inap yang mempunyai motivasi kerja
sedang dan rendah.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh motivasi kerja perawat honorer
dilihat dari dimensi motif, harapan dan insentif terhadap kinerja di instalasi rawat
inap RSUD Balung Kabupaten Jember.
Penelitian ini bersifat survei analitik (explanatory study) dengan pendekatan cross
sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari 2008. Wawancara dengan
menggunakan kuesioner dilaksanakan pada 23 responden yang ditarik dari seluruh
populasi (total sampling). Variabel bebas penelitian ini adalah motivasi kerja yang
terdiri dari motif, harapan dan insentif. Sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja.
Data diolah dan diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda yang
disajikan dalam bentuk tabulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai motif
yang kuat sebagai motivasi kerja, harapan yang kuat sebagai motivasi kerja dan
gambaran insentif yang sebagai motivasi kerja. Motif, harapan dan insentif
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat honorer di instalasi rawat inap
RSUD Balung. Kontribusi masing-masing variabel motif, harapan dan insentif
perawat honorer terhadap kinerja di instalasi rawat inap RSUD Balung sebesar 30.8
%, 22.2 % dan 35.1 %.
Kesimpulannya bahwa motivasi kerja perawat honorer dari dimensi motif, harapan
dan insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja di instalasi rawat inap RSUD
Balung. Besar pengaruh motivasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja adalah
88.1 %.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2256]