SOAL UJI KOMPETENSI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) KARANGAN ADI ABDUL SOMAD,DKK
Abstract
Keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dilihat dari ketercapaian
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi.
Berhubungan dengan pembelajaran dan evaluasi dibutuhkan buku penunjang
pembelajaran yang di dalamnya terdapat alat evaluasi yang tepat, baik bentuk
maupun tingkat kognitifnya. Salah satu buku penunjang pembelajaran Bahasa
Indonesia adalah buku Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI
SMA/MA Program IPA dan IPS karangan Adi Abdul Somad,dkk yang dapat diakses
melalui internet. Buku jenis tersebut disebut Buku Sekolah Elektronik (BSE).
Meskipun buku tersebut telah lulus seleksi, namun soal uji kompetensi yang terdapat
di dalamnya perlu dikaji karena soal uji kompetensi tersebut merupakan salah satu
alat untuk mengukur kompetensi yang dicapai peserta didik. Beberapa masalah yang
dirumuskan adalah sebagai berikut, (1) bagaimanakah bentuk tes soa uji kompetensi
pada Buku Sekolah Elektronik(BSE) karangan Adi Abdul Somad,dkk? (2)
bagaimanakah tingkat kognitif soal uji kompetensi pada buku tersebut menurut teori
Bloom? dan (3) bagaimanakah bentuk kalimat soal uji kompetensi pada buku tersebut
dilihat dari segi sintaksis?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber
data dalam penelitian adalah buku Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas
XI SMA/MA Program IPA dan IPS karangan Adi Abdul Somad,dkk dan data dalam
penelitian ini soal uji kompetensi pada buku tersebut. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan
metode deskriptif. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan: pertama, semua butir soal
pada Buku Sekolah Elektronik (BSE) karangan Adi Abdul Somad,dkk berbentuk tes
objektif jenis pilihan ganda. Berdasarkan struktur soalnya soal uji kompetensi
digolongkan menjadi 4, yaitu (1) pertanyaan langsung-daftar pilihan terdapat 25 soal,
(2) pernyataan tidak lengkap-daftar pilihan terdapat 19 soal, (3) teks-penyataan tidak
lengkap-daftar pilihan terdapat 6 soal, dan (4) perintah- teks-pernyataan tidak
lengkap-daftar pilihan terdapat 30 soal. Kedua, tingkat kognitif soal uji kompetensi
dilihat berdasarkan teori Bloom, ditemukan: (1) tingkat pengetahuan terdapat 8 butir
soal (14%); (2) tingkat pemahaman terdapat 22 butir soal (38%); (3) tingkat
penerapan terdapat 10 butir soal (18%); (4) tingkat analisis terdiri atas 16 butir soal
(27%); (5) tingkat sintesis terdiri atas 2 soal (3%); dan (6) tidak ditemukan soal
tingkat evaluasi (0%). Ketiga, bentuk kalimat pada buku tersebut dilihat dari segi
sintakasis, ditemukan (1) bentuk kalimat deklaratif terdiri atas 55 butir soal; (2)
bentuk kalimat interogatif terdiri atas 3 butir soal; dan (3) tidak ditemukan bentuk
kalimat imperatif.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa semua soal uji
kompetensi berbentuk tes objektif berjenis pilihan ganda. Hal tersebut berhubungan
dengan banyak ditemukan bentuk kalimat deklaratif. Pada butir soal yang berbentuk
objektif siswa tidak dituntut untuk meguraikan jawaban yang dimilikinya, namun
berdasar atas pilihan yang sudah tersedia, sehingga kalimat pernyataan (deklaratif)
tepat digunakan. Tingkat kognitif yang terdapat pada buku tersebut tidak sesuai
dengan proporsi jenjang kognitif pada siswa tingkat SMA. Saran yang diberikan
adalah (1) pemerintah, khususnya Departemen Pendidikan Nasional hendaknya lebih
teliti dalam menyeleksi buku pegangan yang akan diterbitkan; (2) guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMA hendaknya lebih selektif dalam
menggunakan bahan evaluasi; dan (3) mahasiswa FKIP, khususnya mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya lebih kritis agar
mampu menentukan alat evaluasi yang tepat.