ANALISIS DISTRIBUSI NILAI TAMBAH BRUTO KOMODITAS PADI DITINJAU DARI PEMILIK ATAS FAKTOR PRODUKSI (Studi Kasus Di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun)
Abstract
Tujuan penelitian yang berjudul “Analisis Distribusi Nilai Tambah Padi
Ditinjau Dari Pemilik atas Faktor Produksi (studi kasus di Desa Banjarsari
Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun)” adalah untuk mengetahui
besarnya biaya usaha tani, nilai tambah dan margin produksi pertanian padi di
desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Penelitian
menggunakan data Cross-Section pada musim panen pertama di tahun 2005 dan
data skunder sebagai penunjang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif komparatif yang bersifat menggambarkan situasi-situasi atau
kejadian-kejadian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan sifatsifat
daerah
tersebut.
Metode analisis data yang digunakan untuk mencapai tujuan dari
penelitian adalah model analisa nilai tambah bruto yang merupakan selisish antara
nilai produksi dengan input antara, untuk mengetauhui tambahan nilai dari proses
produksi pertanian padi dan distribusi pada nilai tambah di desa tersebut. Untuk
mengetahui besarnya biaya operasional pertanian padi digunanakan model
perhitungan biaya dengan menghitung biaya operasional pertanian padi yang
menjadi kontributor pada Nilai Tambah Bruto dan untuk mengetahui biaya total
digunakan metode analisis Biaya Total dengan rumus TC = TFC + TVC. Untuk
mengetahui margin digunakan model analisa margin yang merupakan selisih
harga ditingkat pedagang besar dengan harga pokok petani.
Dari hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa di Desa Bajarsari
Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun menunjukkan upah tenaga
kerja sebagai biaya terbesar pada Biaya Usaha Tani Padi sebesar
Rp. 3.541.882,32,- dengan proporsi 44,41 % dan biaya total pada komoditas padi
sebesar Rp. 6.275.070,05,-. Nilai Tambah Bruto komoditas padi di Desa
Banjarsari Wetan sebesar Rp. 6.824.333,86,- pada biaya sumber dan
Rp. 6.883.862,43,- pada biaya alokasi. Ketidakseimbangan terjadi karena
kenaikan pada biaya sumber kenaikan input antara tidak di ikuti secara
proporsional oleh kenaikan nilai produksi sedangkan pada biaya alokasi balas jasa
pada faktor produksi mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan tidak
sebanding proporsional dengan biaya sumber. Pada Nilai Tambah Bruto kontribui
terbesar diberikan oleh biaya upah tenaga kerja, disebabkan usaha tani di Desa
Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun menggunakan
sistem padat karya. Distrbusi margin komoditas padi di Desa Banjarsari Wetan,
Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun Menunjukkan margin ditingkat petani
berupa keuntungan sebesar Rp. 88.031.397,67,-, margin ditingkat pedagang
perantara Rp. 99.702.117,92,- dan margin ditingkat pedagang besar
Rp. 83.085.098,26,-. Pada distribusi margin terdapat ketidak seimbangan proporsi
keuntungan antara petani dan pedagang, sehingga dalam hal ini petani berada
pada pihak yang dirugikan. Distribusi margin komoditas padi di Desa Banjarsari
Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun proporosi terbesar pada
pedagang perantara.