KORELASI ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS, TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA, DAN KUALITAS KONSUMSI TERHADAP STATUS GIZI PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI LAMPEJI 03 KECAMATAN MUMBULSARI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi. Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih.
Masalah gizi kurang tetap aktual terutama di negara-negara berkembang, comtohnya
Indonesia. Gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya
persediaan pangan, kurangnya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan. Infeksi soil transmitted
helminthes (STH) yang kronis juga sering dihubungkan dengan gangguan status gizi,
seperti kekurangan kalori protein (KKP), anemia defisiensi besi, dan defisiensi
vitamin A. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui korelasi antara infeksi STH,
tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan kualitas konsumsi
terhadap status gizi pada murid SDN Lampeji 03 Kecamatan Mumbulsari Kabupaten
Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
pada pihak-pihak terkait dalam upaya-upaya preventif, promotif dan rehabilitatif
terhadap kejadiaan gizi kurang.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional secara cross
sectional yang dilaksanakan dalam tiga tahap. Penelitian tahap pertama bertujuan
untuk mengetahui jumlah atau persentase murid dengan sample feses positif
terinfeksi STH. Sampel yang digunakan adalah murid yang memenuhi kriteria inklusi
pada metode penelitian. Pemeriksaan feses menggunakan metode Kato-katz dan
diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 100x. Sediaan dikatakan positif
jika didapatkan telur cacing pada saat pemeriksaan dan hasil dikatakan negatif jika
tidak didapatkan telur cacing pada saat pemeriksaan.
Penelitian tahap kedua bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua siswa, serta kualitas konsumsi siswa.
Penelitian ini menggunakan alat ukur kuisioner. Sedangkan penelitian ketiga
bertujuan untuk mendapatkan data tentang status gizi murid. Penelitian ini
menggunakan metode pengukuran langsung dengan timbangan badan. Sedangkan,
data umur murid didapatkan dari pihak sekolah.
Hasil penelitian tahap pertama dengan total 86 sampel menunjukkan 35
murid (40,70%) positif terinfeksi STH dengan rincian 30 murid ditemukan telur
Ascaris lumbricoides dan 5 murid ditemukan telur Trichuris trichiura sedangkan 51
murid (59,30%) tidak menderita infeksi STH. Hasil penelitian tahap kedua dengan
total 86 sampel menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua sampel, tingkat
pandidikan nya rendah dan pendapatannya kurang, serta kualitas konsumsinya
kurang. Sedangakn, hasil penelitian tahap ketiga menunjukkan hasil 23 murid status
gizinya baik, 60 murid status gizinya kurang, dan 3 murid status gizinya buruk.
Hasil analisis dengan menggunakan Regresi Linier Berganda menunjukkan
bahwa ada korelasi secara simultan antara infeksi STH, tingkat pendidikan orang tua,
tingkat pendapatan orang tua, dan kualitas konsumsi terhadap status gizi. Didapatkan
nilai Sig 0,002 untuk infeksi STH, 0,359 untuk tingkat pendidikan orang tua, 0,024
untuk tingkat pendapatan dan 0,000 untuk kualitas konsumsi sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa terdapat korelasi secara parsial antara infeksi STH, tingkat
pendapatan orang tua dan kualitas konsumsi terhadap status gizi. Sedangkan, tingkat
pendidikan orang tua tidak berpengaruh secara statistik terhadap status gizi.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]