Show simple item record

dc.contributor.authorFrenty Nurkhalim, Ratna
dc.date.accessioned2014-01-17T07:40:30Z
dc.date.available2014-01-17T07:40:30Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM082110101069
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16289
dc.description.abstractPeningkatan jumlah lansia dari tahun ke tahun terjadi di Indonesia dan di dunia. Salah satu hal serius untuk diperhatikan dalam peningkatan jumlah lansia ini adalah kualitas hidup lansia. Hal ini penting mengingat salah satu indikator keberhasilan dalam upaya pembangunan adalah hasil pengukuran kualitas hidup, disamping penilaian dari sisi ekonomi dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan kualitas hidup pada lansia di Kecamatan Sumbersari berdasarkan karakteristik demografi, sosial ekonomi, status kesehatan dan partisipasi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan berlokasi di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 211 responden, diambil dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari assesment WHOQOL-BREF oleh WHOQOL Group dengan 26 butir pertanyaan. Data dianalisis menggunakan uji Chi-square, Mann Whitney dan Kruskal Wallis dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir separuh responden yang ditemui merasa memiliki kualitas hidup baik (45,5%), disusul berturut-turut dengan kualitas hidup yang biasa-biasa saja (25,6%), buruk (22,3%), sangat baik (4,7%) dan paling sedikit sangat buruk (1,9%). Selanjutnya, diketahui bahwa domain yang memiliki nilai paling tinggi dalam kualitas hidup lansia di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember adalah domain psikologis dengan nilai rata-rata 64,16. Sedangkan domain yang memiliki nilai terendah, sekaligus sebagai domain yang paling perlu ditingkatkan adalah domain fisik dengan nilai rata-rata 52,92. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kualitas hidup lansia berdasarkan suku, kepesertaan posyandu lansia dan keberadaan penyakit kronis. Selanjutnya, pada perbedaan umur dan keberadaan penyakit kronis perbedaan signifikan hanya ditemukan pada domain psikologis saja. Pada karakteristik jenis kelamin dan pendapatan, sama sekali tidak didapatkan perbedaan signifikan pada domain fisik, psikologis, sosial dan lingkungan. Pada variasi suku ditemukan perbedaan signifikan pada keempat domain, sementara pada kepesertaan posyandu perbedaan signifikan didapatkan pada 3 domain yaitu fisik, sosial dan lingkungan. Sedangkan pada status pernikahan perbedaan signifikan ditemukan pada domain fisik dan sosial. Terakhir, pada pekerjaan, perbedaan domain hanya ditemukan pada domain lingkungan saja. Dengan demikian secara singkat dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan kualitas hidup lansia berdasarkan suku, kepesertaan posyandu lansia dan keberadaan penyakit kronis. Selain itu juga terdapat perbedaan pada satu, dua atau lebih domain pada variabel umur, suku, kepesertaan posyandu lansia, status pernikahan, pekerjaan dan keberadaan penyakit kronis. Upaya promosi kesehatan dengan posyandu lansia, melalui pemahaman dan kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar kualitas hidup lansia semakin optimal. Selain itu, kerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan kemapanan ekonomi sejak dini juga perlu ditingkatkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082110101069;
dc.subjectKualitas Hidup, Lansia, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jemberen_US
dc.titleKualitas Hidup Lansia di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun 2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record