Pengujian Serta Analisis Berbagai Bentuk Kolom Beton Bertulang Terhadap Kapasitas Lentur dan Daktilitas Menahan Beban Lateral
Abstract
Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktural yang
memikul beban dari balok yang dirancang untuk dapat menahan beban dari
elevasi atas ke elevasi yang lebih bawah kemudian diteruskan ke pondasi. Edward
G. Nawy, menyatakan bahwa kolom diklasifikasikan berdasar bentuk dan susunan
tulangannya, posisi beban pada penampangnya, dan panjang kolom dalam
hubungannya dengan dimensi lateral. Dari pengamatan dilapangan kolom
berpenampang persegi sering digunakan karena sederhana dalam pembuatan
cetakan, sedang kolom berpenampang lingkaran cenderung memiliki kapasitas
yang sama dalam menerima gaya dari segala arah. Oleh karena itu, dalam tugas
akhir ini dilakukan pengujian dan analisis dalam hal bentuk dengan kombinasi
sengkang ikat normal menahan beban lateral. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui perbandingan antara berbagai bentuk kolom beton bertulang terhadap
nilai defleksi, kapasitas lentur, daktilitas, dan polaretak yang terjadi dengan beban
lateral.
Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa secara teoritis serta
pengujian bagaimana hasil perhitungan defleksi maksimal dari beberapa kolom,
kapasitas lentur yang dapat ditahan oleh kolom, polaretak yang terjadi serta
daktilitas masing-masing kolom. Pada penelitian ini luas penampang dan jumlah
tulangan pokok maupun sengkang disamakan agar supaya didapatkan hasil yang
valid mengenai perbandingan tersebut. Model pendetailan kolom ini ada 4 macam
yaitu kolom persegi dengan sengkang ikat persegi (KPSP), kolom persegi dengan
sengkang ikat lingkaran (KPSL), kolom lingkaran dengan sengkang ikat lingkaran
(KLSL), dan kolom lingkaran dengan sengkang ikat persegi (KLSP). Dalam pengujian kolom menerima beban terpusat pada satu sisi lateralnya sehingga
didapatkan beban maksimum serta defleksi maksimumnya dengan tumpuan jepit
bebas.
Hasil analisa pengujian menunjukkan bahwa kolom dengan pendetailan
kolom lingkaran sengkang lingkaran (KLSL) mampu menahan beban (P max)
terbesar, dan kolom dengan pendetailan kolom lingkaran sengkang persegi
(KLSP) memiliki defleksi terbesar. Selanjutnya, dari hasil analisis pengujian
mengenai daktilitas bahwa kolom dengan pendetailan kolom lingkaran sengkang
lingkaran (KLSL) miliki daktilitas terbaik. Namun, secara garis besar bahwa
kolom dengan pendetailan kolom lingkaran sengkang lingkaran (KLSL) dan
kolom persegi sengkang lingkaran (KPSL) memiliki kapasitas lentur dan daktilitas
lebih baik dibandingkan kolom dengan pendetailan kolom persegi sengkang
persegi (KPSP) dan kolom lingkaran sengkang persegi (KLSP) perbandingandari
hasil analisis teori dan pengujian. Pola retak yang terjadi pada semua kolom
adalah pola retak lentur. Hal ini sesuai dengan perencanaan dan arah rambat
retaknya tegak lurus terhadap sumbu memanjang penampang didaerah tarik letak
momen lentur terbesar kolom.
Sedangkan dari defleksi maksimum kolom didapatkan perbedaan antara
hasil analisis teori dengan pengujian. Perbedaan ini dipengaruhi oleh pola
pendetailan / perletakan dari tulangan pokok terhadap posisi beban yaitu kolom
dengan tulangan dua lapis (KPSP dan KLSP) mempunyai tinggi efektif lebih
besar sehingga pada saat menerima beban, tegangan yang terjadi pada tulangan
bekerja secara optimal dibandingkan dengan yang memakai tulangan lebih dari
dua lapis (KLSL dan KPSL).
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]