dc.description.abstract | Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, berupa penemuan,
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan
pengetahuan di dalam kehidupan sehari-hari. Sesuai dengan sifat fisika diperlukan
suatu pembelajaran yang cocok dengan sifat ilmu fisika tersebut. Salah satunya
adalah model pembelajaran yang berorientasi pada pandangan konstruksivistik yang
berkembang, antara lain cooperative learning (pembelajaran kooperatif) dengan
teknik TSTS (Two Stay Two Stray). Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
(1)Apakah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model
Cooperative Learning teknik TSTS dengan pembelajaran konvensional dalam
pembelajaran fisika di SMP?; (2) Bagaimanakah aktivitas siswa SMP selama
mengikuti pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS?; (3) Bagaimanakah respon siswa SMP terhadap pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning dengan teknik TSTS?.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperiment, penentuan tempat
penelitian adalah dengan purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 9 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah dilakukan uji
homogenitas menggunakan uji Bartlet. Penentuan sampel penelitian dengan Cluster
Random Sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test post-
test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan uji-t untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama sedangkan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua menggunakan uji aktivitas, serta untuk menjawab rumusan masalah yang ketiga menggunakan skala Likert.
Dari analisis data hasil penelitian uji-t pembelajaran dengan menggunakan
model Cooperative Learning dengan teknik TSTS diperoleh hasil thitung = 3,57 dan
ttabel = 1,99, sehingga thitung > ttabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja
(Ha) diterima. Hasil analisis uji aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa
sebesar 83,86%, yang termasuk pada kriteria aktivitas siswa yang aktif. Hasil analisis
uji respon siswa diperoleh persentase respon siswa sebesar 79,36%, yang termasuk
pada kriteria yang baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model Cooperative Learning teknik TSTS dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran fisika di SMP Negeri 9 Jember tahun ajaran 2009/2010; (2) Aktivitas siswa SMP selama mengikuti pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning teknik TSTS termasuk dalam kategori aktif; (3) Respon siswa SMP terhadap pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning teknik TSTS termasuk dalam kategori baik. | en_US |