GAMBARAN STATUS MENTAL KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA MARGOMULYO KECAMATAN PUGER, KABUPATEN JEMBER
Abstract
Banyak permasalahan yang dihadapi oleh lansia, diantaranya adalah
menurunnya produktivitas, pendapatan, perhatian, dan perumahan yang berdampak
pada penurunan kualitas mental lansia. Secara kognitif lansia mengalami penurunan
fungsi kognitif yang bisa menyebabkan demensia dan delirium, dimana keadaan ini
dapat membahayakan lansia dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kecelakaankecelakaan
kecil dapat terjadi akibat penurunan kewaspadaan, rasa cemas dan
ketakutan dapat meningkat akibat gangguan orientasi, dan bertambah buruknya
dampak psikososial diakibatkan karena fungsi berbahasa yang menurun. Ditambah
fungsi daya ingat (memori) yang menurun menyebabkan bertambahnya masalah pada
lansia. Untuk mengurangi masalah yang terjadi pada lansia diperlukan skrining atau
uji saring untuk menentukan tingkat kognitif lansia dalam status mentalnya. Mini
Mental Status Examination (MMSE) sering dipakai untuk uji saring menentukan
status mental pasien dalam segi kognitif. Dengan waktu yang lebih singkat dan
terarah, memudahkan pemeriksa untuk menilai status mental kognitif lansia.
Penelitian ini merupakan survei epidemiologi deskriptif yang dilakukan pada
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Margomulyo, Kecamatan Puger, Kabupaten
Jember sebanyak 59 orang responden. Lansia yang telah memenuhi kriteria inklusi
sebanyak 55 sampel, dan 4 responden tidak masuk kriteria inklusi dikarenakan usia
belum mencapai 60 tahun. Proses pengambilan data menggunakan kuesioner yang
berisikan MMSE dengan analisis data menggunakan sistem analisis univariat yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan usia, 33% responden berusia 60-64
tahun, 41% usia 65-69 tahun, 10% berusia 70-74 tahun,, dan 16% usia 75-80 tahun
viii
yang terdiri dari lansia yang terdiri dari 26% laki-laki dan 74% perempuan. Suku
jawa sebesar 73%, dan 27% adalah suku madura dengan riwayat pendidikan tidak
bersekolah (49%), 45,5 menempuh pendidikan sampai sekolah dasar, dan 5,5%
menempuh pendidikan sampai sekolah menengah pertama. Berdasarkan status
pernikahan, 78% lansia berstatus janda/duda sedangkan 22% berstatus menikah.
Walaupun mayoritas lansia berasal dari Jember (54%), banyak lansia yang berasal
dari luar Kabupaten Jember, bahkan terdapat lansia yang berasal dari luar Jawa
Timur. Hasil yang didapatkan lansia yang mempunyai status mental kognitif yang
normal adalah minoritas sebanyak 18,2%, sedangkan 41,8% lainnya mengalani
ganguan kognitif berat dan 40% gangguan definitif ringan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat gangguan kognitif pada lansia
yang diteliti sebesar 81,8% dari seluruh lansia yang tinggal di Panti Sosial
Margomulyo Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1508]