PREPARASI DAN EVALUASI EKSIPIEN KO-PROSES DARI PATI SINGKONG DAN KITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGISI TABLET CETAK LANGSUNG
Abstract
Metode cetak langsung merupakan metode pencetakan tablet yang paling
banyak digunakan dalam industri farmasi. Dengan meningkatnya penggunaan metode
cetak langsung maka dibutuhkan pengembangan eksipien untuk mendapatkan bahan
pengisi yang ideal, salah satunya dengan cara ko-proses eksipien. Salah satu bahan
tambahan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi adalah pati singkong yang
merupakan polimer alam yang berlimpah, namun dalam pembuatan tablet secara
cetak langsung pati singkong tidak dapat digunakan karena tidak mempunyai
kompresibilitas dan sifat alir yang baik. Bahan yang dapat dikombinasikan untuk
memperbaiki sifat pati singkong salah satunya adalah kitosan karena memiliki sifat
deformasi plastis sehingga ketika dikompresi akan membentuk tablet yang keras dan
tidak rapuh.
Dalam penelitian ini eksipien ko-proses dari kombinasi pati singkong dan
kitosan dibuat pada beberapa macam perbandingan. Perbandingan komposisi pati
singkong dan kitosan untuk Formula 1 = 9:1, Formula 2 = 8:2, Formula 3 = 7:3, dan
Formula 0 = 1:0 sebagai kontrol. Pembuatan granul eksipien ko-proses dilakukan
dengan metode granulasi basah dengan bahan pengikat pasta pati singkong 7% b/b.
Granul hasil ko-proses selanjutnya dilakukan evaluasi sifat mekanik-fisik dan sifat
tabletasinya.
Hasil uji kecepatan alir granul F1 = 13,838 g/detik ± 0,058; F2 = 12,799
g/detik ± 0,107; F3 = 11,681 g/detik ± 0,274. Hasil tersebut menunjukkan seluruh
formula mempunyai sifat alir yang baik. Hasil pengujian sudut diam granul F1 =
27,726º ± 0,486, F2 = 28,363º ± 0,568, F3 = 30,539º ± 0,898. Hasil tersebut
menunjukkan F1 dan F2 menunjukkan sifat alir yang baik, sedangkan F3 agak baik.Hasil pengujian bobot jenis nyata untuk F1 = 0,502 g/ml ± 0,003; F2 = 0,442 ± 0,006;
dan F3 = 0,401 g/ml ± 0,005. Hasil pengujian bobot jenis mampat untuk F1 = 0,582
g/ml ± 0,006; F2 = 0,527 g/ml ± 0,006; dan F3 = 0,499 g/ml ± 0,006. Hasil pengujian
bobot jenis nyata untuk F1 = 0,582 g/ml ± 0,006; F2 = 0,527 g/ml ± 0,006; dan F3 =
0,499 g/ml ± 0,006. Hasil pengujian bobot jenis benar untuk F1 = 1,396 g/ml ± 0,024;
F2 = 1,311 g/ml ± 0,010; dan F3 = 1,257 g/ml ± 0,010. Hasil penghitungan persen
kompresibilitas untuk F1 = 13,800 % ± 0,525; F2 = 16,246 % ± 0,481; F3 = 19,519 %
± 0,142. Hasil tersebut menunjukkan bahwa granul F1 dan F2 mempunyai sifat alir
yang baik, sedangkan granul F3 cukup baik. Hasil pengujian kadar lembab untuk F1
= 4,02% ± 0,095; F2 = 4,28 % ± 0,102; dan F3 = 4,86 % ± 0,138. Hasil tersebut
menunjukkan seluruh formula memenuhi syarat kelembaban yang baik. Berdasarkan
hasil pengujian sifat mekanik-fisik diketahui bahwa semakin besar kadar kitosan
dalam formula eksipien ko-proses maka kamampuan alir granul semakin menurun,
dan kadar lembab granul semakin meningkat.
Hasil pengujian kekerasan untuk F1 = 8,67 kP ± 0,323; 10,10 kP ± 0,401; F3
= 11,25 kP ± 0,320. Hasil pengujian kerapuhan untuk F1 = 0,706 % ± 0,02; F2 =
0,580 % ± 0,05; F3 = 0,444% ± 0,03. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh
formula memenuhi persyaratan kerapuhan yang baik yaitu kurang dari 1%. Hasil
pengujian porositas untuk F1 = 0,119 ± 0,004; F2 = 0,075 ± 0,015; F3 = 0,044 ±
0,013. Hasil pengujian waktu hancur untuk F1= 0,44 menit ± 0,031; F2 = 0,58 menit
± 0,036; dan F3 = 1,23 menit ± 0,042. Hasil pengujian kompresibilitas dengan
analisis Heckel dapat dilihat dari parameternya, nilai k (slope) untuk F1 = 0,104; F2 =
0,163; dan F3 = 0,331. Nilai Py (1/k) untuk F1 = 9,615; F2 = 6,135; dan F3 = 3,021.
Nilai A (intersep) untuk F1 = 1,802; F2 = 2,102; dan F3 = 2,254. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa F3 merupakan formula yang paling plastis dan memiliki derajat
fragmentasi paling besar. Berdasarkan hasil pengujian sifat tabletasi diketahui bahwa
semakin besar kadar kitosan dalam formula eksipien ko-proses maka kerapuhan dan
waktu hancur tablet semakin menurun, sedangkan kekerasan dan kompresibilitas
semakin meningkat.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1483]