dc.description.abstract | Pada era glibalisasi dewasa ini, bangsa Indonesia makin dihadapkan pada
perubahan yang semakin cepat. Hal tersebut menuntut manajemen untuk mengelola
perusahaan secara efisien agar perusahaan dapat terus bertahan bahkan lebih
berkembang dalam menghadapi persaingan yang makin kompetitif. Terwujudnya
efisiensi bagi perusahaan tersebut tentunya tidak terlepas dari kemampuan
manajemen dalam melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian
berbagai aktivitas dan sumber daya yang dimiliki dalam rangka memperoleh target
perusahaan (Nafarin, 2000 dalam Susanto, 2006:1). Beberapa perusahaan maupun
organisasi yang berada di Indonesia menggunakan anggaran sebagai target
terlaksananya berbagai program yang disusun dalam proses perencanaan jangka
pendek maupun jangka panjang (Hariyanti, 2001 dalam Kusumawati, 2004:1).
Perusahaan membutuhkan anggaran sebagai salah satu komponen penting agar
perusahaan dapat tetap bertahan dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah.
Anggaran juga dapat meningkatkan pertanggungjawaban keuangan dan sekaligus
juga dapat memperlancar pencapaian tujuan organisasi. Hal tersebut dikarenakan
anggaran bukan hanya merupakan perencanaan keuangan dari pusat
pertanggungjawaban di dalam perusahaan yang bersangkutan, tetapi juga merupakan
alat pengendalian, koordinasi, dan komunikasi (Kennis, 1979 dalam Savitri, 2005:2).
Menurut Siegel dalam Kusumawati (2004:2), anggaran dapat berdampak langsung
dalam melakukan pengendalian evaluasi kerja, komunikasi, dan meningkatkan
koordinasi, sehingga menyiratkan bahwa anggaran merupakan aktivitas perusahaan. | en_US |