Show simple item record

dc.contributor.authorRibut Misteri Astutik
dc.date.accessioned2014-01-17T06:18:59Z
dc.date.available2014-01-17T06:18:59Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM010210302258
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/16051
dc.description.abstractBromo ditetapkan sebagai daerah wisata berdasarkan kongres taman nasional sedunia ketiga di Denpasar Bali. Potensi wisata gunung Bromo didukung oleh kompleksitas unsur pendukung yang sangat sinergis, sehingga bisa menjadi obyek wisata yang indah, baik unsur Bromo sendiri (sumber daya alam, budaya masyarakat sekitar dan kepercayaannya) serta perhatian dari pemerintah daerah saling mendukung perkembangan obyek wisata gunung Bromo sehingga menjadi terkenal. Kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan gunung Bromo diwujudkan dalam peningkatan pendirian sarana prasarana guna menunjang kelancaran wisatawan yang berkujung ke obyek wisata Bromo. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana asal mula munculnya obyek wisata gunung Bromo Tengger?, (2) bagaimana perkembangan obyek wisata gunung Bromo Tengger tahun 1982-2004?, (3) bagaimana kebijakan pemerintah daerah terhadap pengembangan pariwisata gunung Bromo Tengger tahun 19822004?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang asal mula munculnya pariwisata gunung Bromo Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, (2) untuk mengetahui perkembangan pariwisata gunung Bromo dari tahun 1982-2004, (3) untuk mengetahui kebijakan pemerintah daerah terhadap pengembangan pariwisata gunung Bromo Tengger tahun 1982-2004. Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: (1) bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang diperoleh selama kuliah , serta merupakan media latihan dalam melakukan penelitian, (2) bagi mahasiswa calon guru sejarah, dapat menambah penguasaan materi sejarah pariwisata khususnya tentang perkembangan pariwisata gunung Bromo Tengger tahun 1982 – 2004, (3) bagi almamater merupakan salah satu pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Dharma penelitian, (4) bagi generasi muda, dapat menambah rasa cinta kepada alam serta menjaga kelestariannya, (5) bagi pemerintah daerah lain, dapat menjadi masukan dalam upaya mengembangkan obyek wisata yang berada di daerahnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (1) heuristik, (2) kritik, (3) interpretasi, (4) historiografi. Sedangkan lokasi penelitian ini adalah kawasan wisata gunung Bromo Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Pengambilan data sumber primer adalah melalui observasi dan wawancara. Sedangkan tehnik pengumpulan data sekunder menggunakan laporan-laporan, dokumen dan buku. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gunung Bromo menjadi daerah wisata sejak ditetapkannya kawasan Tengger menjadi daerah penyangga taman nasional. Perkembangan pariwisata gunung Bromo tidak terlepas dari sejarah dan kepercayaan masyarakat, karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan atau kondisi baru. Kebijakan pemerintah dalam pengembangan pariwisata secara garis besarnya adalah menyediakan prasarana/infrastruktur, kerja sama dengan dinas pariwisata dan melakukan promosi umum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries010210302258;
dc.subjectPariwisata Gunung Bromoen_US
dc.titlePerkembangan Pariwisata Gunung Bromo Tengger Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Tahun 1982-2004en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record