PENGARUH PERASAN DAUN SALAM (Eugenia polyantha Wight) 80% SEBAGAI DENTURE CLEANSER TERHADAP KEKUATAN IMPAK RESIN AKRILIK TIPE HEAT-CURED
Abstract
Prevalensi denture stomatitis pada pengguna gigi tiruan lengkap semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu usaha untuk mencegahnya adalah dengan
membersihkan gigi tiruan secara rutin menggunakan denture cleanser untuk
menghilangkan perlekatan Candida albicans. Perasan daun salam 80% merupakan
salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai denture cleanser karena
terbukti efektif menurunkan perlekatan C. albicans pada basis gigi tiruan resin
akrilik. Sifat antijamur daun salam disebabkan oleh kandungan minyak atsirinya yang
terdiri dari seskuiterpen, lakton dan fenol.
Fenol merupakan bahan kimia golongan hidrokarbon aromatik yang
diperkirakan mampu berpenetrasi ke dalam ruang mirkoporositas resin akrilik dan
melarutkan resin akrilik. Pelarutan ini akan menyebabkan kekuatan impak resin
akrilik menurun sehingga lebih mudah patah. Kekuatan impak merupakan besar
energi yang dimiliki suatu benda untuk menahan terjadinya fraktur saat diberi
benturan. Kekuatan impak yang tinggi merupakan salah satu syarat dari basis gigi
tiruan.
Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti tentang pengaruh perasan daun
salam 80% terhadap kekuatan resin akrilik tipe heat-cured. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberi informasi tentang pengaruh perasan daun salam 80%
terhadap kekuatan resin akrilik tipe heat-cured dan meningkatkan penggunaan bahan
tradisional sebagai pembersih gigi tiruan resin akrilik tipe heat-cured. Penelitian dilakukan dengan merendam 42 lempeng resin akrilik berukuran
65x10x2.5 cm yang terbagi dalam 3 kelompok uji (perasan daun salam 80%) dan 3
kelompok kontrol (aquades) dengan masa perendaman 5 hari, 17 hari dan 25 hari.
Seluruh sampel kemudian diuji kekuatan impaknya menggunakan alat mini impact
tester dengan metode Charpy.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya perbedaan rerata kekuatan impak
antara kelompok uji dan kelompok kontrol. Uji statistik yang dilakukan terhadap hasil
penelitian menunjukkan bahwa data bersifat normal dan homogen dengan perbedaan
signifikan yang tidak antar kelompok perlakuan.
Salah satu sifat fisik resin akrilik adalah kemampuan menyerap air sehingga
partikel larutan dapat berpenetrasi dan mempengaruhi ikatan kimia resin akrilik. Foto
SEM yang dilakukan untuk menunjang penelitian menunjukkan porositas pada
lempeng resin akrilik. Berdasarkan gambaran porositas tersebut, diasumsikan bahan
perendaman yang mengandung senyawa fenol berpenetrasi ke dalam resin akrilik.
Tidak adanya beda signifikan antar kelompok perlakuan menunjukkan bahwa
tidak ada pengaruh bermakna dari penggunaan perasan daun salam 80% sebagai
denture cleanser terhadap kekuatan impak resin akrilik tipe heat-cured. Faktor paling
utama yang mungkin mempengaruhi hal ini adalah konsentrasi fenol dalam daun
salam yang diduga tidak cukup besar untuk mempengaruhi kekuatan impak resin
akrilik tipe heat-cured. Perbedaan polaritas fenol dan resin akrilik yang membuat
keduanya sulit bereaksi juga diduga mempengaruhi hasil penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perasan daun salam 80%
sebagai denture cleanser berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kekuatan
impak resin akrilik tipe heat-cured.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2086]