| dc.description.abstract | Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah 
dan masyarakat mengelola bersama sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola 
kemitraan  antara  pemerintah  daerah  dengan  pihak  swasta  untuk  menciptakan  suatu 
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan 
ekonomi) dalam  wilayah tersebut. Penelitian ini  difokuskan pada Kabupaten Jember 
karena  Kabupaten  Jember  merupakan  wilayah  yang  memiliki  faktor-faktor 
pendukung yang memadai dalam melaksanakan pembangunan daerah terutama dalam 
sumber  daya  alamnya.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  sektor  unggulan, 
sektor  yang  diprioritaskan  pada  masa  yang  akan  datang  serta  untuk  mengetahui 
kekuatan pergeseran suatu sektor ekonomi di Kabupaten Jember.     
  Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif yaitu penelitian yang 
menggambarkan  seberapa  besar  peranan  sektor  unggulan  terhadap  pembangunan 
ekonomi,  sehingga  dapat  diketahui  kemajuan  pusat  pertumbuhan  ekonomi  dengan 
melihat kontribusi dari sektor-sektor unggulan di Kabupaten Jember. 
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode LQ, 
DLQ, CR. Metode LQ digunakan untuk mengetahui sektor basis yang dapat dijadikan 
sebagai sektor unggulan terhadap pembangunan ekonomi Kabupaten Jember; metode 
DLQ  digunakan  untuk  mengetahui  peranan  sektor  basis  yang  akan  menjadi  sektor 
prioritas  pada  masa  yang  akan  datang;  metode  CR  digunakan  untuk  mengetahui 
seberapa besar pergeseran suatu sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Jember. 
Hasil analisis data menunjukkan sektor yang tergolong dalam sektor unggulan 
di Kabupaten Jember dengan memiliki nilai rata-rata LQ lebih besar dari satu adalah 
sektor  pertanian,  sektor  pertambangan  dan  penggalian,  sektor  keuangan,  persewaan  
dan jasa perusahaaan, serta sektor jasa-jasa. Sedangkan sektor yang memiliki nilai LQ kurang  dari  satu  atau  sektor  bukan  basis  adalah  sektor  industri  pengolahan,  sektor 
listrik,  gas  dan  air  bersih,  sektor  bangunan,  sektor  perdagangan,  hotel  dan  restoran, 
serta sektor pengangkutan dan komunikasi.  
  Sektor  yang  mampu  bertahan  sebagai  sektor  prioritas  pada  masa  yang  akan 
datang yang dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Kabupaten Jember adalah 
sektor pertanian dengan nilai DLQ sebesar 1,622, sektor bangunan dengan nilai DLQ 
sebesar  2,265,  serta  sektor  jasa-jasa  dengan  nilai  DLQ  sebesar  1,079.  Sedangkan 
untuk sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, 
gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan 
komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan untuk tahun berikutnya 
tidak  dapat  dijadikan  sebagai  sektor  prioritas  dimasa  yang  akan  datang  karena  nilai 
DLQ kurang dari satu. 
  Metode  analisis  Koefisien  Pergeseran  (CR)  digunakan  pada  penelitian  ini 
untuk  mengetahui  kekuatan  pergeseran  suatu  sektor  ekonomi.  Di  Kabupaten  Jember 
terdapat  empat  sektor  yang  memiliki  nilai  CR  lebih  dari  nol  yang  artinya  sektor 
tesebut  bergeser  menguat  yang  artinya  bahwa  suatu  sektor  perekonomian  dapat 
menyebabkan  suatu  daerah  yang  dapat  menggerakkan  struktur  perekonomian 
substantif wilayah regional yang lebih luas (diaman sektor perekonomian i didaerah j 
yang diamati) menjadi bagian substantifnya. Hal ini adanya pengaruh interaksi antara 
suatu  sektor  perekonomian  dengan  sektor-sektor  perekonomian  lainnya  ditingkat 
nasional  atau  regional  yang  kemudian  menyebar  kedaerh-daerah  melalui  saluran-
saluran  penyebaran  dalam  mekanisme  transmisinya.  Sektor  yang  menguat 
pergeseraanya  antara  lain  sektor  pertanian,  sektor  industri  pengolahan,  sektor 
bangunan, sektor jasa-jasa. Sehingga sektor ini memberikan semakin besar perananya 
dengan  sektor  yang  memiliki  nilai  CR  kurang  dari  nol  atau  negatif  mengalami 
pergeseran  yang  semakin  melemah,  sehingga  kurang  memberikan  nilai  yang  lebih 
besar  pada  kegiatan  ekonomi  suatu  daerah.  Sedangkan  untuk  sektor  pertambangan 
dan  penggalian,  sektor  listrik,  gas  dan  air  bersih,  sektor  perdagangan,  hotel  dan 
restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan  lebih  kecil  dari  nol  yang  artinya  sektor-sektor  tersebut  pergeseranya 
lemah  dalam  hal  ini  penerimaan  daerah  harus  mampu  memberikan  peningkatanya 
untuk masa depan tanpa mengesampingkan sektor lainnya. | en_US |