HUBUNGAN KARAKTERISTIK PENDERITA DAN FAKTOR PENDUKUNG TERHADAP KEJADIAN KATARAK PADA PENDERITA KATARAK SENILIS (Studi Kasus pada Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember)
Abstract
Penyakit mata menjadi masalah yang cukup serius sepanjang hidup, terutama
penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Katarak merupakan penyakit mata
penyebab kebutaan di seluruh dunia yang banyak diderita oleh orang dengan usia
lanjut terkait dengan bertambahnya umur harapan hidup. Katarak senilis merupakan
jenis katarak yang banyak diderita oleh orang dengan umur lebih dari 40 tahun.
Beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya katarak senilis terdiri dari
karakteristik penderita dan adanya faktor pendukung. Karakteristik penderita tersebut
dapat meliputi umur, jenis kelamin, riwayat penyakit keluarga, dan pekerjaan. Faktor
pendukung terjadinya katarak senilis dapat meliputi status gizi, kebiasaan merokok,
kebiasaan mengkonsumsi alkohol, paparan sinar ultraviolet, riwayat penyakit diabetes
mellitus, riwayat penyakit hipertensi, riwayat bekas luka mata atau peradangan mata.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, mengkaji dan menganalisis
hubungan karakteristik penderita dan faktor pendukung terhadap kejadian katarak
pada penderita katarak senilis dengan melakukan studi kasus di poli mata RSD dr.
Soebandi Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
RSD dr. Soebandi untuk tidak hanya memberikan tindakan kuratif dan rehabilitatif
terhadap penderita katarak senilis akan tetapi juga memberikan tindakan promotif dan
preventif bagi masyarakat umum untuk mengurangi penderita katarak senilis. Jenis
penelitian ini adalah analitik observasional dan berdasarkan waktunya menggunakan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 70 sampel yang diambil berdasarkan teknik systematic sampling. Data yang diperoleh
selanjutnya dianalisis menggunakan uji asosiasi asimetri Lambda Statistik L
dengan
α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara karakteristik penderita yang meliputi umur (p=0,049), jenis kelamin (p=0,021),
riwayat penyakit keluarga (p=0,027), dan pekerjaan (p=0,040) terhadap kejadian
katarak pada penderita katarak senilis di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember. Hasil
uji asosiasi asimetri Lambda Statistik L
menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara kebiasaan merokok (p=0,016), paparan sinar ultraviolet
(p=0,040), riwayat penyakit diabetes mellitus (p=0,050), dan riwayat penyakit
hipertensi (p=0,015) terhadap kejadian katarak pada penderita katarak senilis di Poli
Mata RSD dr. Soebandi Jember. Serta tidak terdapat hubungan antara status gizi
(p=0,102), kebiasaan mengkonsumsi alkohol (p=0,077), dan riwayat bekas luka mata
atau peradangan mata (p=0,592) terhadap kejadian katarak pada penderita katarak
senilis di Poli Mata RSD dr. Soebandi Jember. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penderita katarak senilis memiliki berbagai karakteristik dan
faktor pendukung terhadap terjadinya katarak senilis. Diharapkan masyarakat pada
umumnya dan penderita katarak senilis pada khususnya meningkatkan pengetahuan
tentang faktor risiko yang dapat mempercepat timbulnya katarak sehingga dapat
melakukan intervensi dini untuk menunda terbentuknya katarak, khususnya katarak
senilis
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]