Show simple item record

dc.contributor.authorMARHAMAH DWI INGGRIYANI
dc.date.accessioned2014-01-17T05:49:37Z
dc.date.available2014-01-17T05:49:37Z
dc.date.issued2014-01-17
dc.identifier.nimNIM031610101025
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15951
dc.description.abstractBudaya “Back to Nature” saat ini sangat populer diseluruh dunia termasuk Indonesia. Pemanfaatan tanaman berkhasiat yang dikenal dengan obat herbal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu tanaman obat tersebut adalah daun ungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff). Daun ungu mengandung flavonoid, alkaloid non toksik, glikosid, steroid, saponin, tanin dan lendir. Penelitian eksperimental laboratoris telah membuktikan khasiat daun ungu sebagai antijamur. Candida albicans adalah flora normal rongga mulut namun bisa menyebabkan infeksi dan salah satu contoh infeksinya adalah angular cheilitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah jumlah Candida albicans dari hasil swab sudut dan saliva penderita angular cheilitis sesudah aplikasi topikal dengan daun ungu lebih rendah dibandingkan dengan sebelum aplikasi topikal dengan daun ungu. Penelitian ini merupakan penelitian uji. klinis, dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Klinik Oral Medicine RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada bulan Juni 2007. Subyek terdiri dari 10 anak berusia SD. Subyek diinstruksikan untuk kumur dengan aquadest steril 10 ml selama 20 detik dan sudut mulutnya diusap dengan cotton pellet steril. Sudut mulut subyek diswab lalu subyek meludah. Hasil swab dan saliva dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 10 ml Sabouraud broth lalu diinkubasi 24 jam pada suhu 37˚C, diambil 2 ml dan diukur dengan spektrofotometer. Selama 7 hari, 4 kali sehari subyek melakukan pengobatan dengan daun ungu. Setelah 7 hari, pasien diinstruksikan untuk kumur aquadest steril dan sudut mulutnya diusap dengan cotton pellet steril. vii Sudut mulut subyek diswab dan subyek meludah lagi. Hasil swab dan saliva dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 10 ml Sabouraud broth lalu diinkubasi 24 jam pada suhu 37˚C, diambil 2 ml dan diukur dengan spektrofotometer. Untuk menguji perbedaan jumlah Candida albicans sebelum dan sesudah diberi perlakuan digunakan uji T data berpasangan (Paired-Samples T- test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai absorbansi sebelum perlakuan sebesar 0,34 dan sesudah perlakuan sebesar 0,26. Hasil uji T data berpasangan menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dan kelompok sesudah perlakuan. Kesimpulan yang didapat perasan daun ungu mempunyai kemampuan menurunkan jumlah jamur Candida albicans pada anak-anak yang menderita angular cheilitis terbukti dengan adanya penurunan jumlah Candida albicans setelah diberi perlakuan dengan daun ungu.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031610101025;
dc.subjectPERASAN DAUN UNGUen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN PERASAN DAUN UNGU (Graptophyllum pictum (L.) Griff) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA ANAK-ANAK PENDERITA Angular Cheilitisen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record