dc.description.abstract | Flow Injection Analysis merupakan suatu metode analisis kimia dengan cara
menyuntikkan sejumlah volume ke dalam suatu aliran carrier yang kemudian
membawanyan ke suatu detektor yang tanggap terhadap analit. Reverse Flow
Injection Analysis merupakan suatu metode analisis sistem alir tebalik yaitu dengan
cara menyuntikkan sejumlah volume carrier ke dalam suatu aliran sampel. Salah satu
elektroda yang dapat di kembangkan di dalam potensiometri adalah elektroda selektif
ion sianida dan timbal. Elektroda selektif ion sianida dan timbal merupakan elektroda
yang selektif terhadap ion sianida dan timbal sehingga dapat dikembangkan
pengukuran ion sianida dan timbal secara simultan menggunakan metode Reverse
Flow Injection Potentiometry.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (i) pengaruh laju alir terhadap
respon elektroda selektif ion sianida (CN-) dan timbal (Pb2+) dalam mendeteksi ion
sianida dan timbal secara simultan dengan metode Reverse Flow Injection
Potentiometry, (ii) pengaruh volume ISAB terhadap respon elektroda selektif ion
sianida (CN-) dan timbal (Pb2+) dalam mendeteksi ion sianida dan timbal secara simultan dengan metode Reverse Flow Injection Potentiometry, (iii) pengaruh
pengukuran secara simultan dengan menggunakan metode Reverse Flow Injection
Potensiometry dengan pengukuran tunggal menggunakan metode batch, (iv) kriteria
pengukuran secara potensiometri dengan metode yang efisien dalam mendeteksi ion sianida dan timbal, menggunakan pengukuran yang sederhana yaitu simultan secara
Reverse Flow Injection Potentiometry.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap percobaan di Laboratorium. Tahap
pertama yang dilakukan adalah mengetahui respon elektroda terhadap perubahan laju
alir. Sampel simulasi yang di gunakan sianida dan timbal, kecepatan pompa yang di
variasikan menjadi 25 μL/min (60 % pwm), 32 μL/min (70 % pwm), 37 μL/min (80
% pwm), 42 μL/min (90 % pwm) dan 48 μL/min (100 % pwm). Laju alir optimum
diperoleh pada potensial yang terbesar. Percobaan tahap kedua yaitu respon elektroda terhadap perubahan volume ISAB. Volume yang digunakan adalah 0,392, 0,602,
0,791dan 1,001 mL. Volume yang paling tinggi di peroleh dari potensial. Percobaan
tahap ke tiga di lakukan setelah di ketahui laju alir optimum, variasi konsentrasi yang
digunakan adalah untuk sianida 0,086 ppm, 0,86 ppm, 8,6 ppm, 86 ppm, dan 860
ppm timbal adalah 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm, 1000 ppm, dan 10000 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju alir optimum pada kecepatan 42
μL/min (90 % pwm). Sianida memberikan respon yang linear pada konsentrasi 0,086
sampai 860 ppm dan timbal 1 sampai 10000 ppm dengan nilai regresi untuk sianida
0,993 dan limit deteksi 0,03 ppm, sensitivitas -34,60 dan reprodusibilitas 0,02%0,69%,
sedangkan untuk timbal 0,996, limit deteksi 0,05, sensitivitas 27,67 dan
reprodusibilitas 0,09% - 2,29%. | en_US |