PENGARUH PERSILANGAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) STRAIN MAJALAYA DAN STRAIN PUNTEN TERHADAP NILAI HETEROSIS BERAT BADAN
Abstract
Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas sektor perikanan
air tawar. Ikan ini dapat digunakan sebagai ikan hias dan dapat dikonsumsi karena
mempunyai kandungan protein cukup tinggi yaitu sebesar 16%-24%. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap ikan mas perlu ditingkatkan kualitas
maupun kuantitas melalui kegiatan budidaya ikan. Upaya perbaikan genetik dalam
rangka meningkatkan kualitas ikan mas dapat dilakukan melalui persilangan.
Persilangan bertujuan untuk meningkatkan heterozigositas dan menurunkan
homozigositas sehingga mampu meningkatkan variabilitas genetik. Hasil dari
persilangan tersebut disebut dengan hybrid. Hibrid yang memiliki sifat lebih baik dari
kedua tetuanya disebut dengan hybrid vigor atau heterosis. Heterosis ini dapat diukur
secara kuantitatif yaitu dengan menghitung persentase koefisien heterosis. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui berat badan dan nilai heterosis berat badan hasil
persilangan ikan mas (Cyprinus carpio) strain Majalaya dan strain Punten.
Penelitian ini dilakukan di Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan
Bondowoso. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2010.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan perlakuan yang sama terhadap 4
kelompok ikan yang berbeda di dalam happa pemeliharaan. Masing-masing happa
ikan berisi strain ikan yang disilangkan yaitu strain ikan Majalaya jantan dengan
Majalaya betina, Punten jantan dengan Punten betina, kemudian Majalaya jantan dan
Punten betina dan yang terakhir resiproknya yaitu Majalaya betina dan Punten jantan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pada umur 3 minggu dan 16 minggu berat
badan hasil persilangan antara Majalaya jantan dan Majalaya betina sebesar 250 gram dan 1420 gram. Berat badan ikan hasil persilangan Punten jantan dan Punten
betina pada umur 3 minggu sebesar 170 gram, sedangkan pada umur 16 minggu
yaitu 1080 gram. Berat badan ikan hasil persilangan antara Majalaya jantan dan
Punten betina pada umur 3 minggu sebesar 235 gram, sedangkan pada umur 16
minggu yaitu 1360 gram. Berat badan ikan hasil persilangan antara Majalaya betina
dan Punten jantan pada umur 3 minggu sebesar 220 gram, sedangkan pada umur 16
minggu yaitu 1290 gram. Nilai heterosis dari persilangan antara Majalaya jantan dan
Punten betina pada minggu ke-3 dan minggu ke-16 menunjukan hasil yang lebih
baik jika dibandingkan dengan resiproknya yaitu sebesar 11% dan 8,8%. Sedangkan
hasil heterosis untuk resiproknya pada minggu ke-3 dan ke-16 berturut-turut sebesar
4,7% dan 3,2%.
Berdasarkan penelitian tentang pengaruh persilangan terhadap nilai heterosis
berat badan ikan mas (Cyprinus carpio) dapat disimpulkan bahwa berat badan hasil
persilangan antara strain Majalaya jantan dan Punten betina pada umur 3 minggu
sebesar 235 gram, sedangkan pada umur 16 minggu yaitu 1360 gram sedangkan
resiproknya sebesar 220 gram dan 1290 gram. Nilai koefisien heterosis berat badan
pada persilangan strain Majalaya jantan dan Punten betina pada minggu ke-3 dan ke16
sebesar
11%
dan
4,7%
sedangkan
resiproknya
sebesar
8,8%
dan
3,2%.