• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Engineering
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS SOSIAL EKONOMI TENAGA KERJA PEREMPUAN JAWA TIMUR

    Thumbnail
    View/Open
    gdlhub- (38)xx_1.pdf (654.7Kb)
    Date
    2014-01-17
    Author
    PRAYUDHO BAGUS JATMIKO, S.ST
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Informasi mengenai situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu informasi pokok yang dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial bahkan tingkat kesejahteraan suatu negara. Banyak isu penting yang membutuhkan perhatian serius dari policy maker untuk menjamin stabilitas pertumbuhan ekonomi secara makro, antara lain keadaan angkatan kerja, struktur tenaga kerja juga permasalahan pengangguran. Sementara itu salah satu hal yang menarik dan menonjol dalam beberapa dekade ini adalah meluasnya peran perempuan dalam ketenagakerjaan di banyak negara. Tenaga kerja perempuan memiliki hubungan positif dengan keadaan perekonomian. Dibalik perannya yang penting bagi perekonomian, tenaga kerja perempuan ternyata memiliki karakteristik yang unik dan khas dibanding laki – laki. Keunikan dan kekhasan tersebut diejawantahkan sebagai tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui karakteristik sosial ekonomi tenaga kerja perempuan dan melihat kecenderungan masing – masing karakteristik sosial ekonomi yang mempengaruhi terhadap penyerapan angkatan kerja, pengangguran dan setengah pengangguran perempuan di Jawa Timur. Analisis yang digunakan adalah analisis diskriptif yakni untuk untuk memberikan informasi diskriptif mengenai karakteristik demografi, sosial ekonomi, serta karakteristik yang berkaitan dengan tenaga kerja perempuan di Jawa Timur, analisis chi-square untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua buah variabel kategorik yang berskala nominal dan analisis regresi logistik untuk untuk menjelaskan hubungan antara suatu variabel dependen yang berskala biner dengan suatu variabel independen yang berskala kategori dan atau kontinyu. Dari Regresi logistik ini kita dapat melihat odds ratio yang merupakan ukuran untuk mengetahui tingkat kecenderungan, yaitu perbandingan odds dari dua nilai variabel x , antara kejadian yang masuk kategori sukses dan gagal. Hasil penelitian nenunjukan bahwa karakteristik yang masuk ke dalam model penyerapan perempuan dalam angkatan kerja adalah variabel umur, hubungan dengan kepala rumah tangga, status perkawinan, pendidikan, wilayah tempat tinggal, dan i beban anggota rumah tangga. Sedangkan untuk model pengangguran perempuan adalah variabel umur, status perkawinan, pendidikan, wilayah tempat tinggal. Sedangkan Karakteristik yang masuk dalam model setengah pengangguran perempuan adalah variabel umur, status perkawinan, pendidikan, wilayah tempat tinggal, lapangan usaha, klasifikasi jabatan dan status pekerjaan. Setiap karakteristik menjabarkan kecenderungannya terhadap masing – masing kategori referensinya. Beberapa hal yang menonjol diantaranya adalah perempuan dengan pendidikan lebih rendah cenderung lebih diterima dalam angkatan kerja, hasil penelitian ini bersesuai dengan search theory yang mengemukakan hubungan antara pendidikan dan lapangan pekerjaan bahwa pendidikan justru menciptakan pengangguran. Seorang tenaga kerja terdidik yakni yang memiliki tingkat pendidikan tinggi lebih “memilih” menganggur daripada menerima tawaran pekerjaan yang tidak sesuai dengan aspirasinya, ceteris paribus, peluang perempuan dengan pendidikan lebih tinggi (SLTP keatas) menjadi pengangguran adalah 70 persen lebih tinggi dibanding perempuan dengan pendidikan rendah (SD kebawah). Temuan lain yang menonjol adalah puncak masuk perempuan dalam angkatan kerja adalah pada kelompok usia tigapuluhan dan empat puluhan yang berbeda dengan penelitian Lin yang menyatakan masuknya perempuan dalam angkatan kerja memiliki dua puncak. Puncak pertama adalah disekitar usia duapuluhan dan puncak kedua pada usia tiga puluhan dan empat puluhan. Saran bagi pemerintah adalah perlunya penguatan regulasi tenaga kerja dengan pengarus utamaan gender, penciptaan lapangan kerja yang memperhatikan kebutuhan karakteristik tenaga kerja perempuan, peningkatan keterampilan perempuan dengan memperhatikan sektor – sektor yang dominan dilakukan oleh tenaga kerja perempuan dengan membuka pelatihan dan kursus serta pendidikan yang berorientasi pada pasar tenaga kerja perlu lebih ditingkatkan terutama oleh institusi pendidikan. http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.u
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/15815
    Collections
    • UT-Faculty of Engineering [4221]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository