ANALISIS SPESIALISASI DAN DAYA SAING SEKTOR-SEKTOR EKONOMI DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2001-2010
Abstract
Pencapaian keberhasilan pembangunan daerah melalui pembangunan
ekonomi harus disesuaikan dengan kondisi dan potensi masing-masing daerah
serta diperlukan perencanaan pembangunan yang terkoordinasi antar sektor,
perencanaan pembangunan disini bertujuan untuk menganalisis secara
menyeluruh tentang potensi-potensi yang dimiliki oleh suatu daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sektor unggulan yang
mempunyai daya saing perekonomian wilayah Provinsi Jawa Timur sebagai bahan
informasi dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa runtun waktu (time series) dari
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Timur dan Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2001-2010. Alat analisis yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu analisis Shift Share Esteban Marquillas, analisis
Location Quotient (LQ), analisis Skalling dan analisis SWOT.
Hasil analisis Shift Share Esteban Marquillas menunjukkan sektor ekonomi
yang memiliki keunggulan kompetitif sekaligus spesialisasi di Jawa Timur adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran. Jika dilihat dari subsektor ekonomi,
subsektor yang memiliki kedua hal tersebut, yaitu subsektor peternakan, kertas
dan barang cetakan, perdagangan, restoran, angkutan rel, jasa penunjang angkutan
dan jasa perorangan dan rumah tangga. Hasil analisis Location Quotient (LQ)
menunjukkan sektor pertanian, sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor unggulan di Provinsi Jawa
Timur. Hasil skalling berdasarkan perhitungan Location Quotient terdapat dua
sektor prioritas yang harus dipilih untuk dikembangkan lebih lanjut, yaitu sektor
listrik, gas dan air bersih serta sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai
skalling sebesar 100. Hasil analisis SWOT menunjukkan adanya dampak iklim ekonomi yang tidak mendukung dan kelembagaan ekonomi kedepan yang belum
tumbuh, diharapkan pelaku usaha untuk mampu mengelola resiko pasar, resiko
produksi dan selalu menciptakan lembaga ekonomi yang mempunyai mobilitas.
Adanya pangsa pasar yang luas dan berkembangnya teknologi dalam menunjang
pelayanan publik dapat memperluas jaringan perbankan atau non bank.