dc.description.abstract | Jeruk merupakan salah satu komoditas unggulan bagi sektor pertanian di
tanah air, khususnya di Kabupaten Jember. Namun, pengembangan jeruk di
Jember masih memiliki sejumlah tantangan, salah satunya kompetisi terhadap
jeruk impor yang semakin ketat. Ketatnya konkruensi antara jeruk lokal dan jeruk
impor menuntut pelaku produksi untuk terus membenahi diri. Penelitian ini
mencoba mencari tahu performa jeruk lokal dan jeruk impor dari perspektif
konsumen di Kabupaten Jember. Topik ini diusung dengan dua pertimbangan,
yakni urgensi peran konsumen dalam menentukan performa komoditas jeruk dan
belum memadainya riset yang memfokuskan kajian pada aspek
konsumen―khususnya komoditas jeruk di Kabupaten Jember. Terdapat dua
aspek yang menjadi tujuan dalam penelitian ini. Pertama, menelisik hal-hal yang
menjadi penentu preferensi konsumen untuk komoditas jeruk. Dan kedua,
menelusuri preferensi konsumen atas komoditas jeruk lokal dan jeruk impor.
Penelitian ini menggunakan analisis dengan metode kualitatif untuk mencapai
tujuan tersebut.
Hasil dari kegiatan penelitian ini meliputi beberapa hal. Pertama, terdapat
ragam determinan preferensi konsumen untuk komoditas jeruk, yakni rasa yang
dikandung sari buah, harga buah, pendapatan konsumen, warna buah,
ketersediaan buah pada waktu dan lokasi tertentu, kebersihan kulit, kemasan yang
membungkus buah, kandungan air, lokasi produksi, nasionalisme, citra yang
melekat pada buah, ukuran buah, manfaat khusus, kandungan vitamin, kuantitas
biji, dan perkara aroma. Rasa dan harga menempati posisi yang paling dominan
bagi konsumen untuk menentukan preferensinya atas komoditas jeruk. Kedua
aspek itu merupakan dua hal yang senantiasa muncul dari rangkaian jawaban
x
konsumen. Selain itu, rasa dan harga dapat secara terpisah atau bersama-sama
menjadi penentu utama bagi konsumen dalam memutuskan preferensinya atas
buah tersebut. Aspek-aspek yang menjadi penentu preferensi konsumen tersebut
tidak dapat diisolasi untuk serangkaian kasus yang mereka alami. Misalnya, di
suatu kasus tertentu satu aspek dapat mendeterminasi preferensi konsumen atas
komoditas jeruk, namun tidak untuk kasus lainnya.
Kedua, preferensi konsumen atas komoditas jeruk lokal dan jeruk impor
bersifat unik. Preferensi konsumen tersebut tidak terkotak-kotak pada sebab dan
akibat yang bersifat absolut. Keunikan preferensi konsumen ini terbaca dari
perilaku mereka dalam beragam kasus sepanjang pengalaman saat menentukan
pilihannya atas komoditas jeruk lokal maupun jeruk impor. Misalnya, konsumen
di satu waktu akan menjatuhkan preferensinya pada jeruk lokal lantaran harganya
yang murah. Sementara, di waktu yang lain konsumen tersebut dapat memilih
jeruk impor karena warnanya yang menarik dan menegasikan aspek
keterjangkauan harga yang mendeterminasi preferensinya pada kasus sebelumnya.
Mayoritas konsumen memiliki intensitas konsumsi lebih tinggi pada jeruk lokal
dibandingkan jeruk impor. Namun demikian, sebagian besar konsumen menaruh
preferensinya pada jeruk impor dibandingkan jeruk lokal dalam beragam kasus
yang mereka hadapi.
Berpijak dari dua simpul tersebut, ada serangkaian hal yang dapat peneliti
sarikan terkait performa jeruk lokal terhadap jeruk impor. Performa jeruk lokal
secara umum masih relatif inferior terhadap jeruk produksi luar negeri. Secara
garis besar, hal-hal yang membuat jeruk lokal berada pada titik inferior terdapat
pada aspek produksi dan distribusi, yang meliputi ketidakseragaman kualitas rasa,
penampilan fisiknya yang tidak ideal di mata sebagian besar konsumen, ketiadaan
jeruk lokal di sentra dagang tertentu, tidak tersedianya jeruk pada waktu-waktu
tertentu akibat sifatnya yang musiman, sampai ke perkara citra jeruk lokal yang
lebih rendah dari jeruk impor di mata sebagian konsumen. Untuk itu, perbaikan
kualitas dan kuantitas jeruk dari sisi produksi dan distribusi menjadi agenda yangpenting bagi kemajuan jeruk produksi dalam negeri. | en_US |